Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan gerakan 3M plus yakni menguras bak air, menutup tempat air, dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate di sumber air adalah cara ampuh untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hamka di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan perkembangan jumlah warga daerah itu yang dinyatakan terjangkit DBD saat ini masih kurang dari 100 orang, namun jumlahnya akan terus bertambah hingga akhir tahun mendatang jika tidak dicegah.

"Gerakan 3M plus ini sangat efektif mencegah penyebaran DBD, selain itu masyarakat juga harus aktif melakukan gotong royong membersihkan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS," kata dia.

Dia menambahkan tindakan pencegahan tersebut lebih baik dari pada melakukan fogging atau pengasapan yang dinilai tidak efektif serta membahayakan kesehatan masyarakat.

Pengasapan ini hanya bisa dilaksanakan jika ada kasus yang terkena dalam suatu wilayah dengan persentase jentik nyamuk lebih dari lima persen, atau ada kasus lebih dari dua orang dalam waktu hampir bersamaan.

Dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong yang tersebar di 15 kecamatan untuk menginformasikan temuan kasus DBD di lingkungannya masing-masing kepada kepada ketua RT, lurah atau kepala desa, puskesmas terdekat sehingga bisa langsung dilakukan penanganan.

Sementara itu, jumlah warga Rejang Lebong yang terjangkit DBD terhitung Januari-Juni 2020 ini sudah 82 orang, sedangkan sepanjang 2019 lalu kasusnya mencapai 109 orang, satu diantaranya meninggal dunia.*

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020