Pemerintah Provinsi Bengkulu menanam 2020 bibit mangrove di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai dalam rangka peringatan Hari Mangrove Internasional.
Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan Hari Mangrove Internasional ini harus dijadikan momentum untuk melakukan aksi dan menyuarakan kampanye terkait pentingnya pelestarian dan perbaikan pengelolaan ekosistem mangrove di dunia.
"Ekosistem mangrove harus dikelola dan digunakan secara bijak, Pemerintah telah memiliki beberapa kebijakan dalam mengelola mangrove diantaranya, melakukan program rehabilitasi dan restorasi di hutan mangrove, termasuk di Provinsi Bengkulu," kata Dedy, di Bengkulu, Senin.
Menurutnya, penggiat dan aktivis mangrove juga telah banyak mendukung upaya pelestarian mangrove di Provinsi Bengkulu dan telah mengurangi dampak kerusakan ekosistem mangrove demi menjaga dan melestarikan alam.
"Manfaat penanaman mangrove sangat banyak maka perlu terus disosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar nantinya kita bisa merasakan kehidupan yang nyata hingga masa mendatang," paparnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Winarni Monoarfa mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Bengkulu yang turut serta dalam upaya memperbaiki ekosistem laut dengan menanam mangrove.
Menurut dia, penanaman mangrove sebanyak 2020 batang tersebut dapat mendukung sektor perikanan, mengurangi erosi pantai, banjir, dan menyediakan bahan-bahan alami penting serta menjadi sumber mata pencaharian bagi jutaan orang.
"Upaya yang dilakukan Provinsi Bengkulu ini mampu membuka mata masyarakat untuk terus melestarikan hutan mangrove yang bertujuan pencapaian target untuk kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu itu sendiri," demikian Winarni.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan Hari Mangrove Internasional ini harus dijadikan momentum untuk melakukan aksi dan menyuarakan kampanye terkait pentingnya pelestarian dan perbaikan pengelolaan ekosistem mangrove di dunia.
"Ekosistem mangrove harus dikelola dan digunakan secara bijak, Pemerintah telah memiliki beberapa kebijakan dalam mengelola mangrove diantaranya, melakukan program rehabilitasi dan restorasi di hutan mangrove, termasuk di Provinsi Bengkulu," kata Dedy, di Bengkulu, Senin.
Menurutnya, penggiat dan aktivis mangrove juga telah banyak mendukung upaya pelestarian mangrove di Provinsi Bengkulu dan telah mengurangi dampak kerusakan ekosistem mangrove demi menjaga dan melestarikan alam.
"Manfaat penanaman mangrove sangat banyak maka perlu terus disosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar nantinya kita bisa merasakan kehidupan yang nyata hingga masa mendatang," paparnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Winarni Monoarfa mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Bengkulu yang turut serta dalam upaya memperbaiki ekosistem laut dengan menanam mangrove.
Menurut dia, penanaman mangrove sebanyak 2020 batang tersebut dapat mendukung sektor perikanan, mengurangi erosi pantai, banjir, dan menyediakan bahan-bahan alami penting serta menjadi sumber mata pencaharian bagi jutaan orang.
"Upaya yang dilakukan Provinsi Bengkulu ini mampu membuka mata masyarakat untuk terus melestarikan hutan mangrove yang bertujuan pencapaian target untuk kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu itu sendiri," demikian Winarni.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020