Seratusan buruh perempuan yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT DDP di Desa Air Berau, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Kami, melanjutkan penutupan akses jalan perusahaan hingga tuntutannya dipenuhi oleh perusahaan tersebut.

“Sampai malam hari dan buruh perempuan ikut semua, tetapi pulangnya sekitar pukul 22.00 WIB, setelah itu diganti bapak-bapak karena tidak mungkin ibu bertahan sampai subuh dan Kamis pagi ini pukul 07.00 WIB kumpul semua,” kata Eni Juita, salah seorang buruh perempuan PT DDP saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.

Seratusan buruh perempuan yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT DDP di Desa Air Berau sejak Rabu (5/8) melakukan penutupan akses jalan perusahaan guna menuntut haknya sebagai pekerja di perusahaan ini.

Tuntutan buruh perempuan ini yakni meminta penambahan hari hari dari sebanyak tiga hari menjadi 20 hari per bulan, antar jemput dari perusahaan dan sistem kontrak dihentikan karena ada pihak yang mengambil kontrak di perusahaan tersebut.  

Ia mengatakan, kabarnya GM (General Manager) PT DDP akan turun di lokasi penutupan akses jalan perusahaan perkebunan kelapa sawit, tetapi belum bisa dipastikan jadi atau   tidak pimpinan perusahaaan itu turun.

Ia menyatakan, mereka akan tetap melakukan penutupan akses jalan perusahaan tersebut sampai ada keputusan dari perusahaan dan kalau sudah “deal” mereka akan membuka portal jalan ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan dan Tenaga Kerja Kabupaten Mukomuko Edi Kasman mengatakan biar lah dulu buruh perempuan bertemu dengan perusahaan, belum ada keputusan dengan perusahaan.

“Biarlah dia ketemu terlebih dahulu dengan perusahaan, mereka bertemu dengan perusahaan saja belum,” ujarnya.

Ia menyatakan, kalau belum tercapai, terserah kalau dia minta fasilitasi karena instansinya ini sifatnya orang tersebut minta tolong.***3***

 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020