Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ikan layur atau beledang asal Bengkulu akan diekspor langsung ke China oleh sebuah perusahaan yang siap berinvestasi di daerah itu.

Pemilik CV Lautan Mas, Hasan asal China saat bertemu Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah di Kantor Gubernur, Selasa, mengatakan siap melakukan investasi di bidang pembuatan peti pendingin atau "cold storage" khusus ikan layur.

"Tahap pertama kami fokus pada komoditas ikan layur atau 'ribbon fish' karena selama ini kami membeli dari Jakarta atau Sibolga, Sumatra Utara," katanya.

Padahal, kata dia, asal ikan yang dibeli dari Jakarta atau Sibolga berasal dari Bengkulu.

Setelah mendapat informasi tentang asal ikan tersebut, Hasan melakukan survei ke perairan Bengkulu dan mendatangi sejumlah kantong-kantong nelayan setempat.

"Kami mendapatkan data bahwa produksi ikan layur Bengkulu mencapai 30 sampai 40 ton per hari," katanya.

Dengan investasi CV Lautan Mas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan memangkas rantai penjualan hasil tangkap nelayan.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa tenaga kerja yang akan dipekerjaan dalam bisnis pembelian dan eksportir ikan tersebut akan merekrut tenaga kerja lokal.

"Kami juga punya perusahaan serupa di Medan dan seluruh karyawan kami adalah masyarakat setempat," katanya.

Untuk tahap pertama kata dia, empat peti pendingin dengan kapasitas tampung sebanyak 6 ton dalam setiap peti per hari akan didatangkan.

Mesin untuk mengoperasikan peti pendingin tersebut siap didatangkan dari Malaysia.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu Bismalinda mengatakan rencana investasi CV Lautan Mas tersebut siap aksi tinggal menunggu penyaluran listrik oleh PLN.

"Mereka sudah memproses izin investasi ini dalam tiga bulan terakhir, dan bulan depan direncakan siap aksi karena sudah masuk musim ikan," katanya.

Selama ini kata dia, ikan layur Bengkulu diekspor ke berbagai negara tujuan melalui Lampung, Jakarta dan Sumatra Utara.

Ia mengharapkan selain ikan layur, investor tersebut juga tengah menjajaki ekspor ikan nila dan sidat asal Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyambut positif rencana investasi perusahaan yang bergerak di bidang perikanan itu.

"Satu hal yang harus kami pastikan mengenai tenaga kerja yang harus mengakomodir masyarakat lokal karena kami sudah punya pengalaman dengan perusahaan lain yang banyak mempekerjakan tenaga asing," katanya.

Gubernur Hamsyah juga mengatakan yang tidak kalah penting adalah investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Bengkulu.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013