Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengajak masyarakat setempat memanfaatkan momentum ikan cupang yang sedang tren sebagai peluang usaha untuk mendongkrak perekonomian di tengah pandemi COVID-19.

Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah menilai lahirnya banyak komunitas pecinta ikan hias dan aquascape di tengah populernya kontes ikan cupang dapat membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan.

"Usaha ikan cupang jika dilihat memang sebuah usaha kecil, namun sebuah hal kecil inilah yang dapat meningkatkan geliat ekonomi di masyarakat dan pemprov bersama dinas terkait akan terus mendukung setiap komunitas yang memiliki semangat kreatif seperti ini," kata Dedy di Bengkulu, Senin.

Ia menambahkan ikan cupang yang merupakan salah satu jenis ikan hias ini memiliki potensi pasar yang cukup besar dan bahkan beberapa daerah di Indonesia telah mengembangkan peluang usaha ini.

Untuk itu, kata dia, Pemprov Bengkulu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan melirik peluang ini sebagai salah satu upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Ikan cupang ini memiliki pasar ekspor yang cukup besar, daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, sudah memanfaatkan peluang pasar ini untuk meraih devisa negara, ini akan sangat berpotensi mendongkrak ekonomi bila diterapkan pula di Bengkulu," paparnya.

Menurutnya, gagasan program budi daya ikan cupang tidak akan sulit direalisasikan di Bengkulu mengingat letak geografis dan bentang alam yang sangat mendukung.

"Daerah kita ini terdiri dari tujuh wilayah pesisir dan wilayah daratnya ada tiga, kita punya laut, punya sungai, dan danau, semua itu berpotensi sebagai tempat pengembangan berbagai jenis ikan hias, termasuk di antaranya ikan cupang," jelas Dedy.

Sementara itu Sekretaris umum Betta Fish Indonesia sebuah komunitas pecinta ikan cupang di Indonesia Agung Karim mengatakan dengan perawatan yang benar, ikan cupang bisa hidup tiga hingga lima tahun dan nilai jualnya berada di kisaran Rp50 ribu hingga jutaan rupiah per ekor.

Menurutnya, bisnis ikan cupang  sangat memiliki prospek bagus ke depan dan jika ditekuni secara serius dapat membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran akibat pandemi COVID-19.

"Di masa pandemi, ternak cupang merupakan profesi yang menjadi primadona bagi masyarakat dan hasilnya juga terbukti sangat menjanjikan, ini dilihat dari peminatnya yang meningkat begitupun nilai jualnya juga cukup tinggi," kata Agung.

Pewarta: Carminanda

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020