Pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyebutkan fenomena bau pandan yang menghebohkan warga Kota Bengkulu sejak beberapa hari terakhir disebabkan tanaman kantong semar yang banyak tumbuh di kawasan rawa Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dendam Tak Sudah.

"Saat ini kebetulan tumbuhan kantong semar jenis Nepenthes mirabilis itu berbunga serempak dan dalam jumlah banyak, jadi menimbulkan aroma seperti bau pandan yang tercium oleh warga sekitar," kata Kepala Unit (Kanit) Administrasi Satgas Polhut BKSD Bengkulu Sudarmawan, Selasa.

Ia menjelaskan, kawasan rawa-rawa seperti di TWA Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu memang menjadi habitat tanaman kantong semar jenis Nepenthes mirabilis.

Namun, kata dia, selama ini populasi tanaman kantong semar jenis Nepenthes mirabilis itu hanya sedikit dan tidak sebanyak sekarang, sehingga aroma yang dikeluarkan tidak terlalu kuat.

Sudarmawan memastikan aroma bau pandan yang ditimbulkan tanaman tersebut tidak berbahaya bila dihirup manusia.

"Tanaman itu berbunga tidak lama dan yang menimbulkan aroma yang kuat itu hanya tanaman yang masih muda saja. Paling hanya sekitar satu minggu tahannya," ucapnya.

Sebelumnya, warga Kota Bengkulu dihebohkan dengan fenomena bau pandan yang kemudian sempat viral di media sosial.

Berbagai spekulasi muncul terkait fenomena itu. Beberapa masyarakat ada yang menyebut jika bau pandan itu disebabkan aktivitas pabrik karet di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tidak hanya itu, bahkan sebagian warga ada juga yang mengkaitkan fenomena bau pandan itu dengan pertanda akan terjadinya bencana.

Salah satu warga Kota Bengkulu Melyansori dalam akun media sosialnya menjadi yang pertama mengetahui jika fenomena bau pandan itu disebabkan tanaman di TWA Danau Dendam Tak Sudah.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021