Jumlah masyarakat yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada bulan Februari 2021 sebanyak dua orang, bertambah dibandingkan bulan Januari tahun ini sebanyak satu orang.
“Dua orang yang terjangkit DBD tersebut yakni satu orang dari Kecamatan Lubuk Pinang dan satu orang dari Kecamatan Air Rami,” kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra di Mukomuko, Rabu.
Dinas Kesehatan setempat setiap hari rutin menerima data jumlah warga masyarakat setempat yang terjangkit DBD dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
Terhadap dua orang yang positif DBD pada bulan Februari 2021, ia mengatakan, petugas kesehatan telah melakukan fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan kasus, sisanya telah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE).
Selain itu, Diskes Mukomuko mengimbau camat, lurah, dan kepala desa hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.
Pihaknya menyarankan warga tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD saat pendemi COVID-19 tetapi tidak melibatkan banyak orang.
“Kami minta warga melakukan PSN untuk mencegah penyebaran penyakit DBD tetapi jangan ramai-ramai mereka datang, tidak melibatkan banyak orang,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang terjangkit penyakit DBD di daerah ini selama tahun 2020 sebanyak 127 orang, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 118 orang. Dari jumlah penderita DBD sebanyak itu, satu orang di antaranya yang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
“Dua orang yang terjangkit DBD tersebut yakni satu orang dari Kecamatan Lubuk Pinang dan satu orang dari Kecamatan Air Rami,” kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra di Mukomuko, Rabu.
Dinas Kesehatan setempat setiap hari rutin menerima data jumlah warga masyarakat setempat yang terjangkit DBD dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
Terhadap dua orang yang positif DBD pada bulan Februari 2021, ia mengatakan, petugas kesehatan telah melakukan fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan kasus, sisanya telah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE).
Selain itu, Diskes Mukomuko mengimbau camat, lurah, dan kepala desa hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.
Pihaknya menyarankan warga tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD saat pendemi COVID-19 tetapi tidak melibatkan banyak orang.
“Kami minta warga melakukan PSN untuk mencegah penyebaran penyakit DBD tetapi jangan ramai-ramai mereka datang, tidak melibatkan banyak orang,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang terjangkit penyakit DBD di daerah ini selama tahun 2020 sebanyak 127 orang, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 118 orang. Dari jumlah penderita DBD sebanyak itu, satu orang di antaranya yang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021