Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan mengambil alih pemeliharaan Monumen Fatmawati Soekarno yang terletak di jantung Kota Bengkulu, yakni di kawasan Simpang Lima Ratu Samban.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Supran di Bengkulu, Jumat mengatakan setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Februari 2020, pemeliharaan monumen itu menjadi tanggungjawab Yayasan Fatmawati Soekarno.

Rencananya dalam waktu dekat yayasan akan menyerahkan secara resmi pemeliharaan monumen tersebut ke Pemprov Bengkulu.

"Secara legalitas formal belum diserahkan dan komitmen yayasan dalam waktu dekat ini akan diserahkan ke pemprov sehingga kami punya dasar untuk melakukan pemeliharaan monumen itu," kata Supran.

Dia menjelaskan monumen yang terbuat dari tembaga dan kuningan itu saat ini kondisinya tidak terawat. Lampu yang seharusnya menerangi monumen tersebut pada malam hari sekarang tidak lagi menyala.

Begitu pula dengan air mancur yang mengelilingi konstruksi dasar monumen dengan tinggi lima meter dan luas lingkaran dua meter tersebut saat ini tidak lagi berfungsi.

"Prinsipnya tidak ada masalah bagi pemprov untuk melakukan pemeliharaan karena ini memang harus dipelihara jangan sampai dibiarkan seperti itu, lampunya mati, airnya tidak hidup lagi," ucap Supran.

Sementara itu, Ketua Cabang Yayasan Fatmawati Soekarno Syiafril Sahbuddin memastikan pihak yayasan akan segera menyerahkan secara resmi Monumen Fatmawati kepada pihak Pemprov Bengkulu.

"Kita rencananya minggu depan sudah diserahkan, tinggal menunggu jadwal dari provinsi, kalau kami dimana saja dan kapan saja bisa," kata Syiafril.

Monumen Fatmawati Soekarno ini dibangun menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) konsorsium perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp5 miliar.

Patung yang menggambarkan sosok Fatmawati yang sedang menjahit bendera merah itu merupakan karya maestro perupa Indonesia yakni I Nyoman Nuarta.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021