Sejumlah seniman mural Bengkulu yang bergabung dalam Atlet Mural Bengkulu (AMB) memanfaatkan bekas rumah yang rusak akibat kebahagiaan di depan kantor camat Nusa Indah Kota Bengkulu sebagai galeri pameran dengan tajuk mural muralan #2 yang bertema "Rumah".
"Rumah ini dipilih untuk mencoba memberikan respon positif dan spirit kepada pemilik rumah dan lingkungan sekitarnya," kata Ketua AMB, Luluk Akhirionoluwarso di Bengkulu, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa dalam pameran mural muralan #2 ini Atlet Mural Bengkulu mengajak pengiat seni mural /lukis dinding untuk menggembangkan ide kreatif, mengeksplorasi imajinasi lebih dari pengertian rumah secara harfiah untuk dituangkan dalam lukisan dinding.
"Sebab rumah menjadi sumber ide yang menarik dan cukup luas untuk dikembangkan menjadi sebuah karya mural apalagi dipadu dengan space atau tempat kegiatan pameran," ujarnya.
Proses berkarya pameran mural yang berlangsung selama satu minggu ini menarik emosi, spirit, imajinasi, inspirasi juga energi para seniman mural untuk menampilkan karya terbaiknya dalam pameran.
Menurut Luluk, metode eksekusi visual yang dipilih beranekaragam, mulai dari dan cara merespon ruang yang disediakan, hingga pendekatan genre karya masing-masing misalnya sebagian memakai pendekatan harfiah realistik kebentukan dari persepsi tentang rumah sebagian lagi memikih pendekatan harfiah dan dan konseptual hingga menjadi layaknya sebuah karya yang interpretatif.
Beberapa juga memilih pendekatan psikologi, rumah bukan lagi hadir dalam image realistik namun bisa dalam bentuk deformatif, dekoratif bahkan imaginatif sesuai dengan karakteristik visual masing-masing senimannya.
Ada beberapa seniman yang ikut dalam pameran ini yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN), komunitas Heinart Bengkulu (HBE) HIVART dan beberapa seniman mural individu antara lain Satria, Afrian, Rigo Farisal, Meidy serta karya-karya kolaborasi interaktif pada seniman maupun penikmat seni mural.
Ia menambahkan melalui pameran ini dapat disimpulkan sebagai bentuk bagaimana manusia yang hidup sebagai makhluk sosial dapat memandang dan memaknai rumah sebagai elemen kehidupan sosial di lingkungan sekitarnya.
"Melalui karya kreatif para seniman mural dengan merespon tempat yang kurang produktif dalam pemanfaatannya adalah suatu upaya refleksi untuk pembelajaran, sembari memperoleh masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Rumah ini dipilih untuk mencoba memberikan respon positif dan spirit kepada pemilik rumah dan lingkungan sekitarnya," kata Ketua AMB, Luluk Akhirionoluwarso di Bengkulu, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa dalam pameran mural muralan #2 ini Atlet Mural Bengkulu mengajak pengiat seni mural /lukis dinding untuk menggembangkan ide kreatif, mengeksplorasi imajinasi lebih dari pengertian rumah secara harfiah untuk dituangkan dalam lukisan dinding.
"Sebab rumah menjadi sumber ide yang menarik dan cukup luas untuk dikembangkan menjadi sebuah karya mural apalagi dipadu dengan space atau tempat kegiatan pameran," ujarnya.
Proses berkarya pameran mural yang berlangsung selama satu minggu ini menarik emosi, spirit, imajinasi, inspirasi juga energi para seniman mural untuk menampilkan karya terbaiknya dalam pameran.
Menurut Luluk, metode eksekusi visual yang dipilih beranekaragam, mulai dari dan cara merespon ruang yang disediakan, hingga pendekatan genre karya masing-masing misalnya sebagian memakai pendekatan harfiah realistik kebentukan dari persepsi tentang rumah sebagian lagi memikih pendekatan harfiah dan dan konseptual hingga menjadi layaknya sebuah karya yang interpretatif.
Beberapa juga memilih pendekatan psikologi, rumah bukan lagi hadir dalam image realistik namun bisa dalam bentuk deformatif, dekoratif bahkan imaginatif sesuai dengan karakteristik visual masing-masing senimannya.
Ada beberapa seniman yang ikut dalam pameran ini yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN), komunitas Heinart Bengkulu (HBE) HIVART dan beberapa seniman mural individu antara lain Satria, Afrian, Rigo Farisal, Meidy serta karya-karya kolaborasi interaktif pada seniman maupun penikmat seni mural.
Ia menambahkan melalui pameran ini dapat disimpulkan sebagai bentuk bagaimana manusia yang hidup sebagai makhluk sosial dapat memandang dan memaknai rumah sebagai elemen kehidupan sosial di lingkungan sekitarnya.
"Melalui karya kreatif para seniman mural dengan merespon tempat yang kurang produktif dalam pemanfaatannya adalah suatu upaya refleksi untuk pembelajaran, sembari memperoleh masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021