Mataram (Antara Bengkulu)- "Kota Tua Ampenan" yang berada di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat berhasil masuk menjadi salah satu dari 43 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu, mengatakan keberadaan Kota Tua Ampenan sebagai JKPI itu disahkan dan diumumkan pada Rapat Kerja Nasional III JKPI yang diadakan di Bumi Bung Karno pada rangkaian acara Bulan Bung Karno akhir Juni 2013 lalu.
"Kota Tua Ampenan menjadi kota ke-43 yang disahkan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan dengan telah ditetapkannya Ampenan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia, maka akan berdampak posistif bagi pertumbuhan Kota Tua Ampenan khususnya dan Kota Mataram pada umumnya.
Menurut dia, keberadaan Ampenan sebagai salah satu Kota Pusaka, tentu pemerintah pusat akan memberikan dukungannya terhadap pembangunan atau renovasi titik-titik yang memiliki nilai sejarah yang kuat dan harus dilestarikan agar diketahui generasi muda dimasa mendatang.
"Selain itu, Kota Tua Ampenan yang selama ini terkesan vakum dari aktifitas ekonomi setelah dipindahnya pelabuhan Ampenan ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat beberapa puluh tahun lalu, kini dapat hidup kembali," katanya.
Dia mengatakan, dampak positif lainnya yang diperoleh Kota Mataram adalah dari segi promosi pariwisata, setelah Kota Tua Ampenan menjadi salah satu Kota Pusaka di Indonesia, akan menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk melihat langsung ke daerah ini.
"Konsep promosi pariwisata yang efektif adalah mendatangkan wisatawan ke daerah, bukan sebaliknya, karena kedatangan wisatawan tentu membuka peluang usaha dan kesempatan bagi warga sekitar, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Ampenan di sebut sebagai Kota Tua, karena peradaban Kota Mataram di mulai dari Ampenan, karenanya potensi Kota Tua Ampenan saat ini diharapkan bisa menjadi jaringan Kota Tua di Indonesia sebagai upaya menyelamatkan aset ekonomi, sosial budaya dan fisik.
"Bersamaan dengan itu Pemerintah Kota Mataram akan melakukan beberapa penataan terhadap aset-aset bangunan tua dan bersejarah sebagai dukungan atas telah ditetapkanya Ampenan sebagai Kota Pusaka di Indonesia," katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu, mengatakan keberadaan Kota Tua Ampenan sebagai JKPI itu disahkan dan diumumkan pada Rapat Kerja Nasional III JKPI yang diadakan di Bumi Bung Karno pada rangkaian acara Bulan Bung Karno akhir Juni 2013 lalu.
"Kota Tua Ampenan menjadi kota ke-43 yang disahkan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan dengan telah ditetapkannya Ampenan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia, maka akan berdampak posistif bagi pertumbuhan Kota Tua Ampenan khususnya dan Kota Mataram pada umumnya.
Menurut dia, keberadaan Ampenan sebagai salah satu Kota Pusaka, tentu pemerintah pusat akan memberikan dukungannya terhadap pembangunan atau renovasi titik-titik yang memiliki nilai sejarah yang kuat dan harus dilestarikan agar diketahui generasi muda dimasa mendatang.
"Selain itu, Kota Tua Ampenan yang selama ini terkesan vakum dari aktifitas ekonomi setelah dipindahnya pelabuhan Ampenan ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat beberapa puluh tahun lalu, kini dapat hidup kembali," katanya.
Dia mengatakan, dampak positif lainnya yang diperoleh Kota Mataram adalah dari segi promosi pariwisata, setelah Kota Tua Ampenan menjadi salah satu Kota Pusaka di Indonesia, akan menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk melihat langsung ke daerah ini.
"Konsep promosi pariwisata yang efektif adalah mendatangkan wisatawan ke daerah, bukan sebaliknya, karena kedatangan wisatawan tentu membuka peluang usaha dan kesempatan bagi warga sekitar, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Ampenan di sebut sebagai Kota Tua, karena peradaban Kota Mataram di mulai dari Ampenan, karenanya potensi Kota Tua Ampenan saat ini diharapkan bisa menjadi jaringan Kota Tua di Indonesia sebagai upaya menyelamatkan aset ekonomi, sosial budaya dan fisik.
"Bersamaan dengan itu Pemerintah Kota Mataram akan melakukan beberapa penataan terhadap aset-aset bangunan tua dan bersejarah sebagai dukungan atas telah ditetapkanya Ampenan sebagai Kota Pusaka di Indonesia," katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013