"Ini bentuk mitigasi bencana kita, karena kita lihat sejak akhir Januari lalu kondisi cuaca sangat ekstrem. Maka pohon yang telah mencapai ketinggian yang berpotensi membahayakan akan kita pangkas," kata Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan di Bengkulu, Selasa.
Ia menjelaskan, perawatan pohon di wilayah Kota Bengkulu merupakan tugas dari DLH, namun saat ini pihaknya lebih intensif dalam melakukan pemangkasan guna menghindari risiko pohon tumbang.
Meskipun saat ini kasus pohon tumbang yang mengancam keselamatan jiwa di Kota Bengkulu rendah, namun dampak yang ditimbulkan cukup berpengaruh, seperti jaringan kabel listrik yang rusak dan kendaraan rusak saat melintas.
"Masyarakat setempat diharapkan untuk melaporkan kepada DLH Kota Bengkulu apabila menemukan pohon milik pemerintah daerah yang berpotensi tumbang, agar bisa cepat diatasi," katanya.
Riduan juga mengatakan, pemangkasan saat ini difokuskan di daerah protokol, atau area padat lalu lintas dan kemudian perlahan ke permukiman masyarakat.
"Dalam satu hari itu kami hanya mampu memangkas tiga pohon, sebab membuang sampah dari pemangkasan itu menjadi tugas yang lebih berat, armada kita harus bolak balik ke TPA untuk menyelesaikan itu," katanya.
Karena itu, dia berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihaknya dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat tumbangnya pohon selama masa cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Bengkulu.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno mengimbau agar seluruh masyarakat untuk waspada bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi pada Februari 2024.
Sebab Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim hujan, sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang yang merata di wilayah tersebut.