Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan pengerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua di daerah ini mulai April 2021.

"Informasinya, bulan empat nanti mulai tumbang dan mencacah tanaman kelapa sawit yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua," kata Verifikator Peremajaan Sawit Rakyat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Roni Linbong dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.

Sebanyak tiga kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini telah menerima penyaluran dana program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Tiga kelompok tani ini, yakni KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya menerima dana program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan seluas 167,32 hektare, Kelompok Tani Karya Muda Desa Setia Budi dengan lahan perkebunan seluas 90,2 hektare dan Kelompok KRP Tanera Sejahtera di Desa Bunga Tanjung seluas 129 hektare.

Ia mengatakan tiga kelompok tani di daerah ini telah membuat rencana kerja, yakni salah satunya berapa banyak jumlah pohon kelapa sawit yang akan ditumbangkan kemudian dan dicacah.

Kemudian, kelompok tani ini juga mengusulkan kebutuhan anggaran tanaman belum menghasilkan mulai dari nol hingga tiga tahun kepada dinas ini, kemudian dinas yang memberikan rekomendasi pencairan dana tersebut.

Ia menyatakan tiga kelompok tani ini telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai alat berat untuk melakukan penumbangan dan pencacahan tanaman kelapa sawit.

Sementara itu, dana untuk peremajaan sawit rakyat yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua tahun ini sebesar Rp30 juta per hektare, meningkat dibandingkan sebelumnya Rp25 juta.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021