Perasaan Firmasyah Zakaria, seorang warga lanjut usia (Lansia) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini sedikit aman dari virus corona setelah menjalani vaksinasi COVID-19 di daerah ini.

Walaupun perasaannya sedikit aman, namun dia tidak ingin takabur dan tetap mematuhi protokol kesehatan atau prokes sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Firmansyah Zakaria (69), satu dari sebanyak 70 calon haji lansia dari daerah ini yang diutamakan mendapat vaksinasi COVID-19 dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19  kabupaten ini.

“Sebagai masyarakat tugas kita untuk meminimalisir COVID-19, kita divaksin karena sebagai masyarakat kita mengikuti anjuran dari pemerintah untuk menghilangkan COVID-19,” ujar Firmansyah Zakaria.

Pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di daerah ini mengakui, sebagai manusia biasa pasti ada ketakutan karena berbagai referensi negatif tentang vaksin COVID-19 di luar daerah ini.

Namun ketakutannya hilang setelah melihat Presiden RI Jokowi disuntik vaksin COVID-19, termasuk para menteri dan berbagai tokoh penting di negara ini juga menerima penyuntikan vaksin.

“Demi kebaikan kita ikuti, hilang ketakutan setelah melihat orang hebat di negara ini seperti para menteri sudah disuntik, ketakutan hilang dengan contoh orang-orang ini,” ujarnya.

Ia memastikan, mulai dari penyuntikan vaksin COVID-19 dosis I hingga penyuntikan dosis II tidak ada merasa gejala, tidak terjadi apa-apa, dan tidak ada kekurangan dalam kehidupannya.

Ia mengatakan, kalau memang ada program pemerintah untuk vaksinasi COVID-19 untuk warga lansia, alangkah baiknya diikuti dengan cacatan petugas vaksinasi benar-benar selektif jangan ada hal lain dan jangan sampai setelah disuntik orang menjadi sakit.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sekarang ini merupakan kesempatan yang baik bagi warga lanjut usia di daerah ini untuk mengikuti vaksinasi COVID-19, manfaatkan dengan baik program ini.

Utamakan lansia

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko tetap mengutamakan vaksinasi untuk warga lanjut usia meski masih banyak lansia di daerah ini yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap II.

“Target utama tetap lansia, tetapi yang umum petugas pelayanan publik tetap kita layani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani.

Sebanyak 2.668 warga Mukomuko yang telah menjadi vaksinasi COVID-19 dosis I, sebanyak 1.225 orang di antaranya tenaga kesehatan, sebanyak 1.357 petugas pelayanan publik dan 86 orang warga lansia.

Kendati warga lansia di daerah ini diutamakan mendapatkan vaksinasi COVID-19, namun instansinya tetap memberikan pelayanan vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik di daerah ini.

“Jangan sampai karena memikirkan lansia yang belum menerima vaksin, sehingga kegiatan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik tidak sesuai target,” ujarnya

Kendati demikian, katanya, vaksinasi terhadap lansia ini tetap digenjot dengan meminta bantuan kepada seluruh puskesmas untuk mendata jumlah lansia yang berada di wilayahnya.

“Kita minta tolong kepada puskemas untuk data kepala kaum di wilayahnya sebagai contoh karena umur kepala kaum banyak di atas 60 tahun, kalau ada kepala kaum mereka menjadi contoh,” ujarnya.

Kemudian sebanyak 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini mendata jumlah warga lansia di wilayah tugasnya untuk menjadi sasaran program vaksinasi COVID-19.

Banyak Sakit

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko  memperkirakan banyak warga lanjut usia (lansia) di daerah itu yang terancam batal mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap II karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

“Lansia yang mengikuti vaksinasi tahap II sudah didata, tapi banyak vaksin yang berlebih karena lansia kita banyak penyakit, sehingga tidak bisa divaksin,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani.

Kendati demikian, katanya, tenaga kesehatan setempat tetap melakukan standar operasional prosedur sebelum melakukan vaksinasi COVID-19 terutama terhadap warga lansia.

Ia mengatakan, warga lansia yang akan mengikuti vaksinasi COVID-19 akan diperiksa kesehatannya termasuk riwayat penyakitnya guna mencegah dampak buruk terhadap lansia yang menerima vaksinasi COVID-19.

“Kegiatan vaksinasi ini di mulai dari pendaftaran, lalu pemeriksaan tensi darah serta pemeriksaan kesehatan lainnya dan ada atau tidak riwayat penyakit, semua itu tujuannya untuk memastikan orang yang akan menerima penyuntikan vaksin COVID-19 sehat,” ujarnya pula.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo  menyebutkan sebanyak 70 calon haji lanjut usia di daerah ini yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis I dan dosis II di aula belakang Kantor Dinas Kesehatan setempat.

Bustam, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, mengatakan bahwa penyuntikan dosis pertama vaksin COVID-19 pada calon haji berusia lanjut dilakukan setelah proses pemeriksaan kesehatan.

"Kalau dia sakit, maka pelaksanaan vaksinasi untuk warga ini ditunda sementara waktu sampai kesehatannya pulih, namun semua calon haji lansia sehat sehingga memenuhi persyaratan menerima vaksin COVID-19," ujarnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 baik terhadap calon haji lanjut usia, warga lanjut usia, tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Penyuntikan vaksin COVID-19 dosis II kepada warga lanjut usia dilakukan sesuai prosedur, yakni setelah 14 hari hingga 28 hari setelah penyuntikan vaksin COVID-19 yang pertama.

Sementara itu, daerah ini menerima sebanyak 310 vial vaksin Sinovac untuk 1.550 orang petugas pelayanan publik seperti anggota TNI, Polri dan warga lansia yang tersebar di daerah ini.

Dari sebanyak 1.550 orang tersebut, katanya, sebanyak 147 orang di antaranya anggota TNI, 303 orang Polri dan petugas pelayanan publik kemudian untuk warga yang lanjut usia di daerah ini.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021