Cotabato, Filipina,10/8 (Antara/Xinhua-0ANA) - Pasukan pemerintah Filipina melancarkan serangan darat terhadap anggota Gerakan Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFM) pada Sabtu pagi, sehari setelah akhir Ramadan - bulan suci umat Islam.
Kolonel Dickson Hermoso, juru bicara Divisi Infanteri ke-6 Angkatan Darat Filipina, mengatakan bahwa tentara dikerahkan ke Desa Tubak, Aleosan, sebuah kota di provinsi Filipina selatan Cotabato, setelah penduduk setempat melaporkan adanya orang-orang bersenjata.
Hermoso mengatakan, tentara menangkap dengan jumlah yang belum ditentukan pria BIFM sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
"Ini adalah operasi penegakan hukum .. Sampai saat ini, pertempuran sengit sedang berlangsung," katanya.
Masih belum ada laporan-laporan mengenai korban di kedua belah pihak.
Gubernur Cotabato Emmelou Mendoza mengkonfirmasi baku tembak yang melibatkan prajurit di bawah Yonif 40 dan anggota BIFM, yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) pada tahun 2010.
Sekitar 2.000 orang telah tinggal di pusat evakuasi di Desa Pagangan Aleosan sejak Jumat malam, ia menambahkan.
Sementara itu, juru bicara MILF mengatakan kepada Xinhua melalui telepon bahwa mantan kelompok pemberontak selalu berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya penyergaban yang salah antara anggota MILF dan tentara pemerintah.
"Komite pusat MILF telah menegaskan dengan pasukan darat kita tidak berpartisipasi atau menambah mantan rekan-rekan mereka yang sekarang menjadi sasaran operasi militer," tambahnya.
BIFM diyakini bertanggung jawab terhadap serangan bom baru-baru ini di wilayah tersebut, termasuk ledakan pada 5 Agustus yang menewaskan delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Penerjemah: A. Krisna
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Kolonel Dickson Hermoso, juru bicara Divisi Infanteri ke-6 Angkatan Darat Filipina, mengatakan bahwa tentara dikerahkan ke Desa Tubak, Aleosan, sebuah kota di provinsi Filipina selatan Cotabato, setelah penduduk setempat melaporkan adanya orang-orang bersenjata.
Hermoso mengatakan, tentara menangkap dengan jumlah yang belum ditentukan pria BIFM sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
"Ini adalah operasi penegakan hukum .. Sampai saat ini, pertempuran sengit sedang berlangsung," katanya.
Masih belum ada laporan-laporan mengenai korban di kedua belah pihak.
Gubernur Cotabato Emmelou Mendoza mengkonfirmasi baku tembak yang melibatkan prajurit di bawah Yonif 40 dan anggota BIFM, yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) pada tahun 2010.
Sekitar 2.000 orang telah tinggal di pusat evakuasi di Desa Pagangan Aleosan sejak Jumat malam, ia menambahkan.
Sementara itu, juru bicara MILF mengatakan kepada Xinhua melalui telepon bahwa mantan kelompok pemberontak selalu berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya penyergaban yang salah antara anggota MILF dan tentara pemerintah.
"Komite pusat MILF telah menegaskan dengan pasukan darat kita tidak berpartisipasi atau menambah mantan rekan-rekan mereka yang sekarang menjadi sasaran operasi militer," tambahnya.
BIFM diyakini bertanggung jawab terhadap serangan bom baru-baru ini di wilayah tersebut, termasuk ledakan pada 5 Agustus yang menewaskan delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Penerjemah: A. Krisna
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013