Perilaku SG yang mengaku telah diwisuda pada Rabu (23/06) di Universitas Bengkulu ternyata "hoax" karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Politik sejak 2020.

"Setelah dicek diketahui bahwa yang bersangkutan saat ini statusnya non aktif dan telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa sejak tahun lalu," kata Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Universitas Bengkulu, Yar Johan di Bengkulu, Sabtu. 

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengundang SG secara resmi untuk datang ke Unib untuk mengklarifikasi dan mengetahui motifnya terkait wisuda palsu yang dilakukannya. 

Pihak kampus juga telah membentuk tim untuk mencari tahu informasi terkait hal tersebut dan berdasarkan informasi sementara SG melakukan tindakannya untuk bercanda dan bermaksud membohongi kedua orangtuanya. 

"Untuk sanksi dari kampus sepertinya tidak bisa sebab kami memberi sanksi berdasarkan kode etik namun kode etik tersebut tidak menjangkau SG karena yang bersangkutan bukan mahasiswa Unib lagi," ujarnya. 

Lanjut Johan, jika dalam pertemuan tersebut ditemukan kesengajaan dengan alasan tertentu serta SG tidak kooperatif maka pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan tersebut sesuai saran atasan. 

Selain itu pihaknya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bengkulu terkait kegaduhan tersebut dan kecewa dengan beberapa akun media sosial yang telah mengklarifikasi permasalahan SG tanpa komunikasi dengan PPID Unib. 

Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah memanggil pemilik akun @unibkita terkait informasi yang disebarkan dan telah meminta maaf. 

Namun keputusan akan diberikan Senin (28/6) apakah pemilik akun tersebut akan diberikan sanksi atau tidak dan kemungkinan besar akan diberikan sanksi teguran seperti skorsing kuliah atau bentuk teguran lainnya. 

"Sanksi teguran tersebut tergantung apakah pemilik akun tersebut pro aktif atau tidak," katanya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021