Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta petani di Desa Talang Buai untuk swadaya membangun jalan darurat sebagai alternatif untuk pengganti bangunan jembatan kecil atau plat dekker yang ambruk akibat diterjang banjir.

"Masyarakat membuat jalan darurat terlebih dahulu dan melaporkan kejadian tersebut kepada bupati supaya jelas arahnya apa kira-kira yang bisa dilakukan atau yang bisa dibangun di lokasi tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah di Mukomuko, Senin.

Sebelumnya, sejumlah masyarakat petani di Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya mendatangi Dinas Pertanian untuk melaporkan putusnya akses jalan kecil menuju lahan pertanian akibat banjir.

Pada lokasi yang terputus tersebut, terdapat lahan persawahan seluas 300 hektare serta perkebunan kelapa sawit seluas 400 hektare.

Untuk sementara, lanjut dia, masyarakat petani bisa mengerjakan jalan darurat secara swadaya menggunakan pohon kelapa dan alternatif lainnya untuk membangun jalan darurat.

Ia memastikan pengerjaan swadaya ini dibutuhkan mengingat pembangunan infrastruktur secara permanen harus melalui mekanisme pemberitahuan, dari desa kepada camat, kemudian ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Pemberitahuan dari desa dan camat tersebut disampaikan kepada bupati yang mengarahkan pembangunan permanen di lokasi tersebut sesuai dengan prioritas anggaran yang tersedia," ujarnya.

Untuk saat ini, terdapat pembatasan muatan kendaraan yang membawa hasil panen padi atau tandan buah segar kelapa sawit melintas di lokasi jembatan kecil yang didirikan PNPM pada 2008.



 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021