Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang masih berupaya mengatasi krisis listrik di daerah ini dengan cara salah satunya menggandeng investor untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).

"Kami berkeinginan secara pemerintah menggandeng investor untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan di daerah ini" kata Bupati Kabupaten Mukomuko, Sapuan, di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan hal itu menanggapi keluhan masyarakat setempat terkait dengan krisis listrik di daerah ini.

Akan tetapi, katanya, hal ini tidak serta merta karena Kabupaten Mukomuko sampai sekarang belum masuk di rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN)

"Kalau sudah masuk RUPTL bisa lebih intens agar kita betul-betul bisa menggandeng beberapa investor untuk membangun ini," ujarnya.

Ia mengatakan, kalau RUPTL belum ada maka harus dibicarakan lebih intensif terlebih dahulu dengan PLN pusat.

Selain itu, ia mendorong pemerintah pusat untuk betul-betul membantu Kabupaten Mukomuko agar listrik bisa lebih baik, tidak seperti sekarang ini belum sempurna.

Kemudian, katanya, pihaknya dalam waktu dekat ini akan berkomunikasi dengan PLN bagaimana strategi PLN dan pemerintah daerah setempat dalam mengatasi krisis listrik di daerah ini

Sementara itu pemerintah setempat sebelumnya mengundang Deputi I Kepresidenan di bawah Infrastruktur Energi dan Investasi terkait dengan solusi untuk mengatasi krisis listrik di daerah ini.

Ia mengatakan, pemakaian daya listrik di Kabupaten Mukomuko saat ini sebesar 20 Megawatt, daya listrik 20 Megawatt tersebut dinilai masih kurang.

"Karena kita ada beberapa kecamatan di Kabupaten Mukomuko yang sampai sekarang masih 'menyantol' atau mengambil listrik dari Sumatera Barat," ujarnya.


Jadi perkiraannya pemakaian normal listrik di Kabupaten Mukomuko sekitar 25 Megawatt, akan tetapi lima Megawatt masih diperbantukan dari Sumatera Barat.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021