Bengkulu (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Seluma, Provinsi
Bengkulu memprioritaskan penuntasan tiga kasus sengketa lahan antara
masyarakat dengan perusahaan perkebunan di daerah itu.
"Ada tiga kasus konflik lahan yang saat ini menjadi prioritas untuk dituntaskan, termasu kasus masyarakat dengan PT Sandabi Indah Lestari," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma, Syafrudin Dahlan.
Ia mengatakan hal itu usai menemui ratusan pengunjuk rasa warga enam desa di Kecamatan Seluma Barat, Seluma di halaman Kantor Bupati Seluma, Kamis.
Selain konflik masyarakat dengan PT SIL, dua kasus sengketa lahan lainnya yakni antara masyarakat Desa Pringbaru Kecamatan Ilirtalo dengan PT Perkebunan Nusantara VII, Seluma.
Sedangkan satu konflik lainnya yakni antara masyarakat Penagobaru dan Rawaindah Kecamatan Ilirtalo Kabupaten Seluma dengan PT Agriandalas.
"Kami tuntaskan satu persatu. Sudah ada tim terpadu yang dibentuk panitia, dan kami siap bekerja," ucapnya.
Tim terpadu tersebut akan memfasilitasi dua pihak yang bersengketa dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memberikan solusi terbaik.
Dandim Seluma Letkol Guntur Eko Saputra yang juga anggota tim terpadu mengatakan tim akan menuntaskan sengketa dengan fakta-fakta lapangan.
"Kami akan mengumpulkan bukti-bukti lapangan dulu dan berdasarkan fakta lapangan akan merekomendasikan solusinya," ujarnya.
Selama tim terpadu bekerja kata Dandim, agar masyarakat dan pihak perusahaan bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif.
Sebanyak 500 orang petani dari lima desa dan satu dusun di Kecamatan Seluma Barat mendatangi Kantor Bupati Seluma menuntut penuntasan sengketa lahan.
Ketua Forum Petani Bersatu Seluma Yan Pakpahan mengatakan sengketa masyarakat dengan perusahaan PT SIL sudah berlangsung tiga tahun.
"Kami menunggu janji pemerintah dengan menurunkan tim terpadu untuk menuntaskan sengketa lahan yang berlarut-larut," ujarnya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Ada tiga kasus konflik lahan yang saat ini menjadi prioritas untuk dituntaskan, termasu kasus masyarakat dengan PT Sandabi Indah Lestari," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma, Syafrudin Dahlan.
Ia mengatakan hal itu usai menemui ratusan pengunjuk rasa warga enam desa di Kecamatan Seluma Barat, Seluma di halaman Kantor Bupati Seluma, Kamis.
Selain konflik masyarakat dengan PT SIL, dua kasus sengketa lahan lainnya yakni antara masyarakat Desa Pringbaru Kecamatan Ilirtalo dengan PT Perkebunan Nusantara VII, Seluma.
Sedangkan satu konflik lainnya yakni antara masyarakat Penagobaru dan Rawaindah Kecamatan Ilirtalo Kabupaten Seluma dengan PT Agriandalas.
"Kami tuntaskan satu persatu. Sudah ada tim terpadu yang dibentuk panitia, dan kami siap bekerja," ucapnya.
Tim terpadu tersebut akan memfasilitasi dua pihak yang bersengketa dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memberikan solusi terbaik.
Dandim Seluma Letkol Guntur Eko Saputra yang juga anggota tim terpadu mengatakan tim akan menuntaskan sengketa dengan fakta-fakta lapangan.
"Kami akan mengumpulkan bukti-bukti lapangan dulu dan berdasarkan fakta lapangan akan merekomendasikan solusinya," ujarnya.
Selama tim terpadu bekerja kata Dandim, agar masyarakat dan pihak perusahaan bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif.
Sebanyak 500 orang petani dari lima desa dan satu dusun di Kecamatan Seluma Barat mendatangi Kantor Bupati Seluma menuntut penuntasan sengketa lahan.
Ketua Forum Petani Bersatu Seluma Yan Pakpahan mengatakan sengketa masyarakat dengan perusahaan PT SIL sudah berlangsung tiga tahun.
"Kami menunggu janji pemerintah dengan menurunkan tim terpadu untuk menuntaskan sengketa lahan yang berlarut-larut," ujarnya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013