Banda Aceh (Antara) - Aceh membutuhkan lebih banyak dokter bedah anak karena  operasi bedah anak yang ditangani Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin mencapai 200 kasus sepanjang tiga tahun.

"Saat ini di RSUZA kita hanya memiliki dua orang dokter bedah anak untuk menanggani setiap kasus operasi sulit itu di rumah sakit tersebut," kata kata Sub Divisi Bedah Anak RSUZA Aceh Dr Muntadhar M Isa SpB, SPBA di Banda Aceh, Jumat.

Disela-sela pembukaan Muktamar nasional dan pertemuan ilmiah tahunan (PIT) XXI Persatuan Dokter Bedah Anak Indonesia (Perbani) 2013, dijelaskan RSUZA  Aceh menangani operasi terhadap 200 kasus bedah anak dalam kurun waktu tiga tahun.

Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga menyatakan minimnya spesialis bidang bedah anak itu tidak hanya di daerahnya tapi masih terlalu sedikit secara nasional di Indonesia.

"Jumlah dokter spesialis bedah anak di Indonesia hanya 39 orang (2006), dan  18 orang di antaranya  di Jakarta.  Pada 2013 tentu jumlahnya bertambah, namun dibanding dokter spesialis lain, penambahan jumlah dokter spesialis bedah anak  di Indonesia relatif lamban," katanya menjelaskan.

Dikatakannya, dengan jumlah yang relatif sedikit itu diperkirakan seorang dokter spesialis bedah anak di Indonesia harus melayani lebih dari 6 juta penduduk.

"Bandingkan misalnya dengan Singapura,  seorang dokter spesialis bedah anak  hanya melayani 400 ribu penduduk di negara itu. Ini jelas sebuah tantangan berat bagi para dokter spesialis bedah anak di negeri kita," kata Zaini Abdullah.

Apalagi, ia menyebutkan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia relatif tinggi yakni mencapai 2,3 persen/tahun. Dengan tingkat pertumbuhan seperti itu diperkirakan pada  2020, jumlah penduduk Indonesia  mencapai  265 juta.

"Sudah tentu kebutuhan tenaga medis semakin tinggi, tidak terkecuali  dokter spesialis bedah anak.  Dengan jumlah yang sangat terbatas itu, para dokter spesialis bedah anak  Indonesia tentu akan menghadapi  banyak tantangan," kata gubernur menjelaskan.  

Kondisi itu menjadi tantangan bagi  Perbani, sebab  Zaini mengatakan sebagai organisasi profesi yang merupakan wadah para  dokter  spesialis bedah anak  maka  berkewajiban meningkatkan profesionalisme  anggotanya melalui berbagai pendidikan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013