Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI melakukan uji coba aplikasi skrining dan pendampingan pencegahan stunting bagi calon pengantin di Ambon, Rabu.

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI Victor Palimbong di Ambon, Rabu, menyatakan, pihaknya membangun aplikasi yang berfungsi sebagai alat skrining dan edukasi secara elektronik untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin.

Aplikasi ini, katanya menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, sebagai media edukasi tentang kesiapan menikah dan menjaga kehamilan agar anak yang dilahirkan terhindar dari risiko stunting.

Aplikasi itu sebagai alat pantau kepatuhan calon pengantin dalam melakukan treatment peningkatan status gizi untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat, katanya.

Menurut Victor, ada empat tujuan diadakan kegiatan ujicoba aplikasi skrining dan pendampingan pencegahan stunting bagi calon pengantin yakni kemudahan pengguna dalam mengakses aplikasi, kemudahan pengguna dalam mengoperasionalkan aplikasi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping.

Fungsi lain aplikasi itu, adalah menjelaskan alur distribusi suplemen untuk meningkatkan status status gizi calon pengantin dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat, kemudahan koordinasi para pihak yang terlibat dalam mekanisme skrining dan pendampingan serta pemanfaatan aplikasi sebagai salah satu syarat pendaftaran pernikahan.

Ia menjelaskan, ujicoba dilakukan berdasarkan dari beberapa kajian bahwa salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian stunting adalah kondisi ibu saat hamil dan melahirkan.

"Usia ibu saat hamil dan melahirkan berpengaruh pada kejadian stunting, makin muda usia ibu saat hamil dan melahirkan, makin besar kemungkinannya untuk melahirkan anak yang stunting," katanya.

Ia juga menjelaskan, ibu anemia dan indeks massa tubuh rendah juga dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. "Dalam beberapa penelitian, perilaku merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok juga memiliki dampak pada gangguan kehamilan dan janin yang mengakibatkan bayi lahir stunting," katanya.

Upaya yang dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting adalah memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil, dengan melakukan skrining yang ditindaklanjuti dengan pendampingan kesiapan menikah dan hamil kepada calon pengantin, ujar Vicktor.

"Dari uji coba hasil yang diharapkan adalah tersedianya informasi untuk penyempurnaan penggunaan aplikasi," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021