Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bengkulu Hasanudin mengatakan bahwa pihaknya segera memindahkan 28 orang imigran gelap asal Pakistan dan Afganistan ke tempat yang lebih memadai.

"Sekarang mereka menginap di kantor dan kondisinya tidak nyaman bagi mereka dan bagi karyawan kami karena aktivitas kantor sedikit terganggu," katanya di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, belum bisa menginformasikan lokasi baru para imigran yang masuk ke Bengkulu lewat Pekanbaru via Padang Sumatra Barat itu. Proses pemulangan dan keputusan terhadap 28 imigran tersebut akan dilaksanakan di tempat baru itu.

Hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen atau izin tinggal para imigran, seorang warga asal Iran ternyata memiliki paspor. "Belum dipastikan apakah imigran asal Iran ini akan kembali ke negaranya dengan sukarela atau membutuhkan sponsor," katanya.

Hal itu, kata dia, masih dikoordinasikan dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Penangkapan 28 orang imigran tersebut terjadi dua tahap, yakni enam warga Afganistan awalnya tertangkap dalam razia kendaraan oleh Polres Kabupaten Kepahiang.

Atas pemeriksaan dan pengembangan dari enam warga asing tersebut, hanya berselang sehari, 22 orang imigran asal Timur Tengah kembali diamankan, kali ini di sebuah penginapan di Kota Bengkulu.

Hasil pemeriksaan terhadap para imigran tersebut diketahui mereka berencana melakukan perjalanan dari Pekanbaru menuju Jakarta melalui jalur darat.

"Menurut mereka ada oknum yang akan memberikan dokumen atau izin tinggal kepada mereka dimana pertemuannya di Jalan Jaksa, Jakarta, dengan rencana izin tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat," katanya.

Namun, dari Bogor mereka tidak menyebutkan lagi wilayah tujuan, meski dugaan kuat adalah Australia.

Sementara itu, Adrianto yang membawa imigran gelap itu mengatakan bahwa ia mendapatkan bayaran sebesar Rp2 juta dari seseorang bernama David warga Pekanbaru untuk mengantar mereka ke Jakarta. (ant)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012