"Semoga ke depan, Lanal Bengkulu dapat naik menjadi kelas II sehingga bisa menjadi pendukung yang memungkinkan pengelolaan kekayaan laut di Bumi Rafflesia ini dengan lebih baik dan dikenal hingga ke mancanegara," kata Penjabat Gubernur Bengkulu Rosjonsyah di Bengkulu, Rabu.
Dia menyampaikan hal tersebut langsung kepada Aspotmar Kasal, Mayor Jenderal TNI (Mar) Hermanto saat berkunjung ke Bengkulu untuk meninjau Kampung Bahari Nusantara serta potensi maritim yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu.
Rosjonsyah berharap ada perkembangan yang positif terkait dengan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) dan potensi kelautan di wilayah Bengkulu.
Mayjen Hermanto mengatakan Bengkulu memiliki banyak aset yang dapat dikembangkan, terutama di sektor kelautan dan maritim.
"Bengkulu kaya akan potensi maritimnya. Banyak sektor yang bisa dikembangkan, dan ini tentu menjadi aset berharga bagi Provinsi Bengkulu," kata dia.
Upaya peningkatan status Pangkalan TNI AL tersebut bukan kali pertama disampaikan pemerintah Provinsi Bengkulu. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menyampaikan hal yang sama kepada Bakamla RI.
Provinsi yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia itu menginginkan adanya peningkatan status Pangkalan TNI Angkatan Laut yang ada di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu menjadi pangkalan tipe B.
Naiknya status Pangkalan AL akan memperluas rentang kendali dan koordinasi, sehingga dapat menjaga wilayah laut Bengkulu yang terbentang memanjang sepanjang 525 kilometer menghadap langsung Samudera Hindia.
Selain itu, Provinsi Bengkulu juga memiliki pulau terluar yakni Pulau Enggano. Pulau itu berada jauh ke Samudera Hindia, sekitar 90 mil laut atau sekitar 156 kilometer dari wilayah Provinsi Bengkulu yang berada di Pulau Sumatera.
Sesuai kajian daerah berdasarkan luas dan strategisnya wilayah kerja Angkatan Laut di Bengkulu, Pemprov Bengkulu menilai mestinya dapat meningkatkan status Lanal Bengkulu sehingga rentang kendali koordinasi lebih optimal.