Bengkulu (Antara) - Panitia Pengawas Pemilu Kota Bengkulu awasi puncak perayaan Festival Tabot 2013 agar tidak menjadi sarana kampanye partai politik peserta Pemilu 2014.

"Sebagai langkah pencegahan, kita langsung menginstruksikan Panwascam Kecamatan Teluk Segara, Sungai Serut dan Ratu Samban untuk memeriksa apakah tabot steril dari unsur kampanye politik," kata Ketua Panwaslu Kota Bengkulu Sugiharto di Bengkulu, Rabu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tabot yang akan diarak sesuai jalur yang telah ditentukan dengan mengelilingi Kota Bengkulu dibuat oleh keluarga tabot yang bermukim pada tiga kecamatan tersebut.

Langkah pencegahan menurut dia juga merupakan tindak lanjut pihaknya dari surat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu yang menyatakan keinginan Pemerintah Kota Bengkulu agar Festival Tabot 2013 steril dari kegiatan politik.

"Dalam surat bernomor 005/393/D.Parbud-I/2013 menyampaikan hasil rapat koordinasi Pemerintah Kota Bengkulu menyatakan bahwa dalam arak-arakan tabot terbuang yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 November 2013 tidak diperkenankan untuk memasang atribut partai politik," kata Sugiharto.

Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menekankan Festival Tabot 2013 harus bersih dari unsur-unsur kampanye partai politik peserta Pemilu 2014.

"Seluruh kegiatan yang berlangsung selama 10 hari Festival Tabot tidak diperbolehkan ada satu pun kampanye partai politik," katanya.

Dia mengatakan Festival Tabot 2013 rentan ditunggangi partai politik untuk mempromosikan baik partai maupun calon legislatif yang akan bersaing di Pemilu 2014.

"Sekarang adalah masa dari hiruk pikuk politik, oleh karena itu Tabot dengan event berkelas nasional bisa menjadi sasaran empuk," kata dia.

Lebih lanjut ia memaparkan, kegiatan seperti lomba tari, lomba busana muslim, dan lomba telong-telong dapat menjadi sarana kampanye partai.

"Pakaian penari atau telong-telong dengan berbagai macam bentuk serta berukuran yang terbilang cukup besar diarak keliling kota, hal tersebut dapat menjadi sarana kampanye. Itu yang kita coba cegah," kata dia.

Menurut wali kota, pihaknya telah membentuk tim untuk mencegah partai politik memanfaatkan kesempatan untuk mengkampanyekan partai dan caleg partai tersebut.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Polres Kota Bengkulu, KPU, dan pihak terkait lainnya, dan membentuk tim yang terdiri atas personel Polres dan Satpol PP Kota Bengkulu," kata dia.

Wali kota mengatakan, tim akan mengawasi sampai berakhirnya Festival Tabot yakni tanggal 14 November 2013 pada puncak perayaan yakni arak-arakan tabot terbuang.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013