Denpasar (Antara) - Rektor Universitas Hindu Indonesia  Denpasar Dr Ida Bagus Dharmika MA menilai, menurunnya minat generasi muda terhadap bahasa daerah dan sastra Bali akan menghilangkan "roh" kebudayaan Bali yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan.

"Saya memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan maestro Nyoman Gunarsa yang menggagas dan melaksanakan Festival Internasional  Bahasa Bali  (IFBL) yang melibatkan utusan dari sembilan negara," kata Ida Bagus Dharmika di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Museum Seni Lukis Klasik Bali di Semarapura, Klungkung selama sebulan hingga 30 Nopember 2013 sangat penting artinya dalam melestarikan bahasa daerah dan sastra Bali.

Dia mengatakan keberadaan kepustakaan Bali adalah aspek sangat penting artinya dalam rangka pembinaan dan pengembangan kebudayaan Bali, khususnya bahasa dan sastra Bali.

Menurut dia "Candi pustaka" yang menjadi kepustakaan Hindu Bali merupakan warisan dari tradisi "nyastra" yakni cikal bakal tradisi itu berawal dari keterbukaan masyarakat Bali yang menerima pencerahan dari tradisi besar Hindu yang beraksara.

Berdasarkan telaah kepustakaan Hindu Jawa-Bali, terbukti bahwa lontar yang dikelompokkan sebagai naskah (terutama kakawin) hingga sekarang masih diapresiasi dalam tradisi "nyastra".

Hal itu berasal dari zaman jayanya Hindu di Jawa, yakni teks lontar dari zaman Mpu Sindok abad ke-9 sampai runtuhnya Kerajaan Majapahit abad ke-15.

Dr Ida Bagus Dharmika menambahkan, pada sisi lain pengaruh modernisasi  mengakibatkan berbagai benturan budaya yang  muncul dalam berbagai kasus dan membawa dampak negatif, berbagai pelecehan kultural.

Para ahli kebudayaan Bali berkesimpulan bahwa dinamika kebudayaan Bali tradisional menuju kebudayaan Bali modern mengandung ancaman serius, krisis, dan semakin tidak berdaya.

"Oleh sebab itu pelaksanaan  Festival Internasional  Bahasa Bali  atau  International Festival of  Balinese Language (IFBL) diharapkan mampu memberikan masukan yang positif dalam pengembangan bahasa daerah dan sastra Bali," kata Dr Dharmika.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013