Dia mengatakan meningkatkan literasi, minat baca dan akses generasi muda terhadap perpustakaan tentunya akan menstimulasi perkembangan calon masa depan bangsa tersebut terhadap ilmu pengetahuan.
Generasi muda pun kata dia jadi lebih mudah mengembangkan potensi diri lewat bacaan konvensional maupun digital. Gubernur Rohidin menyatakan harusnya perpustakaan bukan hanya sekadar gudang buku, tetapi juga merupakan jendela ilmu pengetahuan yang membuka pintu bagi perkembangan intelektual dan kreativitas.
Ia menambahkan di tengah derasnya arus informasi, perpustakaan memiliki peran sentral dalam membentuk generasi pemikir kritis, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Kemudian, menurut Rohidin salah satu kunci dari perpustakaan pada masa sekarang yakni mesti menyediakan akses yang luas terhadap berbagai bahan bacaan melalui koleksi buku, artikel, dan sumber daya lainnya.
"Ini menjadi tempat bagi generasi muda untuk mendalami topik-topik yang menantang dan memicu pemikiran kritis, sehingga dapat membentuk sudut pandang yang lebih luas dan mendalam," ucapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu Meri Sasdi Jantan menjelaskan Jambore Literasi 2024 di Bengkulu akan berlangsung selama empat hari hingga 12 September mendatang.
"Peserta kegiatan berasal dari masyarakat umum, mahasiswa, pelajar, serta para pengelola perpustakaan perguruan tinggi, sekolah, dan perpustakaan desa/kelurahan di Provinsi Bengkulu," ujarnya.