PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menerjunkan 124 personel untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, melalui koordinasi badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin mengatakan personel itu juga untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya serta zona yang bisa dilewati petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan.
"Kami membagi 124 personel ini ke dalam dua tim, yaitu tim siaga sebanyak 53 personel dan tim pelaksana pekerjaan 71 personel. Tim terus berupaya untuk segera memulihkan listrik dengan tetap mengutamakan keselamatan warga," kata Adi, menjelaskan.
Sebelumnya, kata Adi, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak delapan unit, kapasitas 23 KW sebanyak satu unit dari ULP dan UP3 terdekat.
"Ini langkah penanganan kami, kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga," ujarnya.
Dalam usaha pemulihan kelistrikan pascabencana, kata Adi, PLN menghadapi tantangan cukup berat, mulai dari beberapa lokasi kembali mengalami hujan abu vulkanik, sehingga petugas PLN tidak diizinkan untuk masuk.
Oleh karena itu, PLN memastikan akan mengambil langkah alternatif untuk desa terdampak yang masih terputus, dengan melakukan pembangunan jaringan listrik baru. Rencananya saat ini, tim PLN akan menyalakan 69 trafo dari total 79 trafo yang masih padam.
"Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit, Kabupaten Malang. Dan hari ini ditargetkan 69 trafo menyala," kata Adi.
Sementara 10 trafo lainnya belum bisa dipulihkan karena lokasinya berada di aliran lava akibat letusan Gunung Semeru sehingga tim PLN tidak diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut.
"Untuk penormalan 10 trafo ini masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," katanya, menerangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin mengatakan personel itu juga untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya serta zona yang bisa dilewati petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan.
"Kami membagi 124 personel ini ke dalam dua tim, yaitu tim siaga sebanyak 53 personel dan tim pelaksana pekerjaan 71 personel. Tim terus berupaya untuk segera memulihkan listrik dengan tetap mengutamakan keselamatan warga," kata Adi, menjelaskan.
Sebelumnya, kata Adi, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak delapan unit, kapasitas 23 KW sebanyak satu unit dari ULP dan UP3 terdekat.
"Ini langkah penanganan kami, kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga," ujarnya.
Dalam usaha pemulihan kelistrikan pascabencana, kata Adi, PLN menghadapi tantangan cukup berat, mulai dari beberapa lokasi kembali mengalami hujan abu vulkanik, sehingga petugas PLN tidak diizinkan untuk masuk.
Oleh karena itu, PLN memastikan akan mengambil langkah alternatif untuk desa terdampak yang masih terputus, dengan melakukan pembangunan jaringan listrik baru. Rencananya saat ini, tim PLN akan menyalakan 69 trafo dari total 79 trafo yang masih padam.
"Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit, Kabupaten Malang. Dan hari ini ditargetkan 69 trafo menyala," kata Adi.
Sementara 10 trafo lainnya belum bisa dipulihkan karena lokasinya berada di aliran lava akibat letusan Gunung Semeru sehingga tim PLN tidak diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut.
"Untuk penormalan 10 trafo ini masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," katanya, menerangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021