Bengkulu (Antara) - Wacana mewajibkan tes darah pasangan pranikah untuk mendeteksi kejangkitan "human immunodeficiency virus infection/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/Aids) mengemuka dalam rapat koordinasi pencegahan HIV/Aids di Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis.

"Memang mengakui keberadaan orang dengan HIV/Aids sangat penting, tapi lebih penting juga melindungi mereka yang masih sehat agar tidak terinfeksi," kata Farid Armansyah dari Rumah Sakit Polda Bengkulu dalam rakor yang digelar Yayasan Kipas bekerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Ia mengatakan salah satu cara melindungi masyarakat dan generasi penerus yang bebas HIV/Aids adalah mewajibkan tes darah bagi pasangan yang akan menikah.

Hal ini kata dia semata-mata untuk melindungi perempuan dan anak-anak yang akan dilahirkan sehingga bebas dari virus yang belum ditemukan obatnya itu.

"Kalau pasangan memang saling cinta, seharusnya tidak masalah karena tujuannya tidak lain untuk melindungi istri dan anak-anaknya," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Khalik Sidik dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Nasional mengatakan wacana tersebut cukup penting untuk dikaji dan ditindaklanjuti.

"Tes HIV/Aids sebelum menikah sudah diwajibkan di Malaysia, dan ini sudah sering diwacanakan di beberapa daerah di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids ada tiga "zero" yang akan diwujudkan yakni "zero infeksi baru", "zero kematian" dan "zero diskriminasi".

Sementara Staf Ahli Gubernur Bengkulu bidang Kesejahteraan Masyarakat Kurnadi Shahab yang juga hadir dalam pertemuan itu menilai wacana tersebut cukup bagus.

"Namun perlu kajian apakah tidak bertentangan dengan aturan hukum lain, karena tes HIV/Aids juga bersifat sukarela, artinya tidak ada paksaan," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan saat ini terdapat sebanyak 176 orang yang terinfeksi HIV/Aids di Bengkulu.

Sedangkan berdasarkan data Yayasan Kipas Bengkulu terdapat sebanyak 677 orang yang sudah positif HIV/Aids yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja seks, ibu rumah tangga hingga pelanggan seks.

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013