Bisnis pakaian bekas atau thrift store di Provinsi Bengkulu saat ini memiliki ramai peminat tersendiri sehingga memiliki keuntungan yang cukup tinggi bahkan mencapai belasan juta.
Banyak masyarakat Bengkulu, kata salah satu pedagang pakaian bekas, Atika di Bengkulu, Senin, ingin memiliki pakaian bermerek atau branded dengan harga yang murah.
"Saat ini masyarakat khususnya muda-mudi Bengkulu ingin memiliki baju yang bermerek dengan harga yang murah," kata Atika.
Toko pakaian bekas atau thrift saat ini di wilayah Kota Bengkulu termasuk banyak bahkan dengan mudah ditemukan.
Selain bermerek, pakaian bekas memiliki model atau bentuk yang unik dan berbeda dari model baju yang dijual di pasaran.
Lanjut Atika, saat memulai usaha tersebut dirinya hanya membutuhkan modal sebesar Rp1,2 juta dan saat ini keuntungan yang didapatkan mencapai Rp15 juta perbulan.
Dalam sehari, dirinya dapat menjual sekitar 40 hingga 50 picis pakaian, bahkan peminat baju miliknya tidak hanya berasal dari Kota Bengkulu tetapi juga hingga ke Kalimantan.
Untuk harga baju bekisar dari Rp20 ribu hingga Rp70 ribu, sedangkan untuk celana bekisar sekitar Rp85 ribu hingga Rp120 ribu.
Kata dia, untuk saat ini pakaian yang berasal dari merk Korea memiliki peminat yang lebih banyak sebab memiliki bahan dan desain yang unik.
"Saya berharap kedepannya banyak anak muda Bengkulu memiliki ide kreatif dan tidak takut untuk mengambil resiko dalam membangun bisnis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Banyak masyarakat Bengkulu, kata salah satu pedagang pakaian bekas, Atika di Bengkulu, Senin, ingin memiliki pakaian bermerek atau branded dengan harga yang murah.
"Saat ini masyarakat khususnya muda-mudi Bengkulu ingin memiliki baju yang bermerek dengan harga yang murah," kata Atika.
Toko pakaian bekas atau thrift saat ini di wilayah Kota Bengkulu termasuk banyak bahkan dengan mudah ditemukan.
Selain bermerek, pakaian bekas memiliki model atau bentuk yang unik dan berbeda dari model baju yang dijual di pasaran.
Lanjut Atika, saat memulai usaha tersebut dirinya hanya membutuhkan modal sebesar Rp1,2 juta dan saat ini keuntungan yang didapatkan mencapai Rp15 juta perbulan.
Dalam sehari, dirinya dapat menjual sekitar 40 hingga 50 picis pakaian, bahkan peminat baju miliknya tidak hanya berasal dari Kota Bengkulu tetapi juga hingga ke Kalimantan.
Untuk harga baju bekisar dari Rp20 ribu hingga Rp70 ribu, sedangkan untuk celana bekisar sekitar Rp85 ribu hingga Rp120 ribu.
Kata dia, untuk saat ini pakaian yang berasal dari merk Korea memiliki peminat yang lebih banyak sebab memiliki bahan dan desain yang unik.
"Saya berharap kedepannya banyak anak muda Bengkulu memiliki ide kreatif dan tidak takut untuk mengambil resiko dalam membangun bisnis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022