Bengkulu (Antara-IPKB) - Bonus demografi dapat terjaadi pada saat proporsi penduduk usia produktif yang sangat besar atau sekitar 69 persen dari jumlah penduduk.
Sedangkan rasio angka ketergantungan (dependency ratio) mencapai titik terendah 45 penduduk tidak produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif, artinya, pada saat itu jumlah angkatan kerja sangat besar, namun menanggung beban kelompok usia anak dan lanjut usia yang sangat kecil.
Sebagian besar penduduk usia produktif yang ada pada satu hingga tiga dekade mendatang itu adalah para remaja dan generasi muda saat ini.
Menurut Sri Moertiningsih Adioetomo Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Bonus Demografi akan menjadi kesempatan kalau usia produktif tidak hanya potensial tapi aktual.
artinya harus tersedia lapangan kerja seimbang dengan pertumbuhan pencari kerja, ternasuk pencari kerja perempuan yang telah menyelesaikan tuas reproduksinya. artinya memiliki ketrampilan, pengetahuan, kesehatan serta etos kerja yang mampu mengelola produkstivitasnya sehingga terbentuk tabungan yang dimanfaatkan untuk investasi selanjutnya.
Persyaratan memasuki Bonus Demografi menurut Bongaarts (2001) maupun Bloom et.al. (2003) yaitu penawaran tenaga kerja (labor supply), peranan perempuan, tabungan (savings), dan modal manusia (humancapital).
Bagaimana kesempatan Bengkulu mencapai bonus demografi ?
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Bengkulu akan masuk dalam dekade Bonus Demografi. Proyeksi Bappenas terjadi tahun 2021 dimana angka ketergantungan pada titik terendah 45 dengan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk tahun 2021 sebesar 2.054.000.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Iskandar menyebutkan, Bengkulu memiliki kesempatan besar dalam meraih bonus demografi.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dengan menggunakan Program Spectrum akan terjadi Bonus Demografi pada tahun 2017. Melihat hasil penghitungan Spectrum dengan rasio ketergantungan sebesar 45 dan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk 1.881.161 jiwa.
Ia mengatakan, kendati harapan peluang bonus demografi akan dirasakan, namun perlu pertimbangkan dan kajian untuk dapat menjawab tantangan. Memasuki periode Bonus Demografi ada titik terendah dari rasio ketergantungan yang merupakan celah kesempatan yaitu periode The Window of Opportunity,apabila rasio penduduk “non produktif†dengan penduduk “produktf†atau usia kerja menunjukkan angka rendah.
Di katakan Iskandar, peluang Bonus Demografi akan diperoleh bilamana angkatan kerja penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kualitas yang baik dan harus dipersiapkan dari sekarang untuk dapat mencapai Window of Opportunity .
Pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu sebesar 894.934 orang, sedangkan pengangguran sebagai penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan sebesar 2,37 persen.(antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Sedangkan rasio angka ketergantungan (dependency ratio) mencapai titik terendah 45 penduduk tidak produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif, artinya, pada saat itu jumlah angkatan kerja sangat besar, namun menanggung beban kelompok usia anak dan lanjut usia yang sangat kecil.
Sebagian besar penduduk usia produktif yang ada pada satu hingga tiga dekade mendatang itu adalah para remaja dan generasi muda saat ini.
Menurut Sri Moertiningsih Adioetomo Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Bonus Demografi akan menjadi kesempatan kalau usia produktif tidak hanya potensial tapi aktual.
artinya harus tersedia lapangan kerja seimbang dengan pertumbuhan pencari kerja, ternasuk pencari kerja perempuan yang telah menyelesaikan tuas reproduksinya. artinya memiliki ketrampilan, pengetahuan, kesehatan serta etos kerja yang mampu mengelola produkstivitasnya sehingga terbentuk tabungan yang dimanfaatkan untuk investasi selanjutnya.
Persyaratan memasuki Bonus Demografi menurut Bongaarts (2001) maupun Bloom et.al. (2003) yaitu penawaran tenaga kerja (labor supply), peranan perempuan, tabungan (savings), dan modal manusia (humancapital).
Bagaimana kesempatan Bengkulu mencapai bonus demografi ?
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Bengkulu akan masuk dalam dekade Bonus Demografi. Proyeksi Bappenas terjadi tahun 2021 dimana angka ketergantungan pada titik terendah 45 dengan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk tahun 2021 sebesar 2.054.000.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Iskandar menyebutkan, Bengkulu memiliki kesempatan besar dalam meraih bonus demografi.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dengan menggunakan Program Spectrum akan terjadi Bonus Demografi pada tahun 2017. Melihat hasil penghitungan Spectrum dengan rasio ketergantungan sebesar 45 dan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk 1.881.161 jiwa.
Ia mengatakan, kendati harapan peluang bonus demografi akan dirasakan, namun perlu pertimbangkan dan kajian untuk dapat menjawab tantangan. Memasuki periode Bonus Demografi ada titik terendah dari rasio ketergantungan yang merupakan celah kesempatan yaitu periode The Window of Opportunity,apabila rasio penduduk “non produktif†dengan penduduk “produktf†atau usia kerja menunjukkan angka rendah.
Di katakan Iskandar, peluang Bonus Demografi akan diperoleh bilamana angkatan kerja penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kualitas yang baik dan harus dipersiapkan dari sekarang untuk dapat mencapai Window of Opportunity .
Pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu sebesar 894.934 orang, sedangkan pengangguran sebagai penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan sebesar 2,37 persen.(antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014