Bengkulu (Antara) - Ratusan warga Desa Dermayu, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma,  mendatangi Kantor Polda Bengkulu, menuntut aparat kepolisian menuntaskan sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan PT Agri Andalas, Rabu.

"Kami menuntut tiga poin yakni penuntasan sengketa lahan, kami juga minta perlindungan aparat hukum dari intimidasi karyawan perusahaan," kata Syaiful Anwar, koordinator aksi saat orasi di depan Kantor Polda Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan masyarakat juga menuntut penuntasan kasus penembakan seorang petani oleh oknum polisi yang mengamankan perusahaan itu pada 2004.

Kasus tersebut menurut Anwar hingga kini masih gelap sebab tidak ada pengusutan dari aparat penegak hukum.

"Kami mendesak aparat untuk mengusut kasus penembakan adik kami," kata Alimin, kakak korban.

Sejumlah kaum ibu juga terlihat dalam barisan pengunjukrasa. Mereka membawa karton bertuliskan sejumlah tuntutan.

Petani juga membawa sejumlah bibit tanaman sebagai simbol tersingkirnya lahan garapan mereka akibat masuknya perusahaan swasta itu.

Sengketa lahan antara masyarakat dengan PT Agri Andalas sudah berlangsung lama.

Selain dugaan penyerobotan lahan, masyarakat juga meminta perlindungan hukum sebab karyawan perusahaan juga diduga kerap mengintimidasi masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan.

"Kami meminta hak guna usaha perusahaan itu tidak diperpanjang, karena tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar perkebunan," ujarnya.

Direktur Reserse dan Kriminal Khusus Polda Bengkulu Kombes Pol Mahendra Jaya yang menerima perwakilan petani mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan warga.

"Kami terima tuntutan warga dan akan menindaklanjuti," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014