Rejanglebong (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, menyatakan penyaluran pupuk bersubsidi setempat melalui 800 kelompok tani (Koptan) dalam 15 kecamatan di daerah itu.

"Pendistibusian pupuk bersubsidi 2014 dilakukan melalui kelompok tani, dimana berdasarkan data yang ada di Dinas Pertanian Rejanglebong jumlah kelompok tani yang tersebar dalam 15 kecamatan mencapai 800 kelompok," kata Kepala Dinas Pertanian Rejanglebong, Redha Kusmartono, Selasa.

Pendistribusian pupuk bersubsidi itu sendiri kata dia, masih menunggu peraturan bupati Rejanglebong tentang pendistribusian pupuk bersubsidi 2014. Proses pendistribusiannya sendiri akan dilakukan melalui kelompok tani dengan mengajukan rencana defenitif pemenuhan kebutuhan kelompok (RDKK).

Berdasarkan data sementara dari jumlah kelompok tani di daerah itu saat ini yang sudah mengajukan RDKK mencapai 500 kelompok, sedangkan 300 koptan lainnya diperkirakan akan memasukan pengajuan dalam waktu dekat.

Kuota pupuk bersubsidi yang diterima daerah itu pada tahun ini tambah dia, mengalami penurunan hingga 50 persen dari 15.445 ton pada 2013 lalu menjadi 7.743 ton atau berkurang hingga 50 persen, namun demikian dia menjamin kuota yang ada ini akan dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani setempat.

Penurunan alokasi pupuk bersubsidi tersebut, kata dia, tidak hanya terjadi di Rejanglebong melainkan juga terjadi pada daerah lainnya. Penurunan kuota itu diketahui dari SK Gubernur Bengkulu No. 36/2013 tertanggal 27 Desember 2013 tentang Pembagian Kuota Pupuk Bersubsidi 2014 yang diterima pemerintah kabupaten/kota di Bengkulu.

Alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Rejanglebong, tambah dia, antara lain urea sebanyak 1.934 ton yang sebelumnya mencapai 2.400 ton, kemudia pupuk SP-36 dari 1.699 ton menjadi 1.030 ton, pupuk ZA dari 1.100 ton menjadi 763 ton, NPK dari 7.997 ton menjadi 2.205 ton dan pupuk organik dari 2.249 ton menjadi 1.811 ton.

Sementara itu, berdasarkan tingkat kebutuhan pupuk bersubsidi daerah itu, kata dia, per tahunnya mencapai 12.797 ton lebih sehingga terjadi kekurangan kebutuhan pupuk yang cukup signifikan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014