Lombok Tengah (Antara) - Perhelatan 'pesta' rakyat di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin meriah dengan digelarnya lomba memasak nyale atau cacing laut.

Kabag Humas dan Protokol Setkab Lombok Tengah Lalu Herdan, ketika dikonfirmasi, Kamis, menyatakan, penilaian lomba masak nyale dilakukan oleh tim juri yang terdiri sejumlah chef atau juru masak.

Mereka adalah para juru masak atau koki yang sudah malang melintang di bidang kuliner, guna menentukan masakan yang dinilai paling lezat dengan tampilan inovatif, hasil suguhan ibu-ibu PKK.

"Lomba ini diharapkan bisa menjadi daya tarik kunjungan wisata di Lombok Tengah, sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa nyale dapat diolah menjadi sajian menarik dan enak serta kaya gizi," kata dia.

Sementara itu, peserta lomba adalah ibu-ibu PKK dari sebagian kabupaten di NTB, dan sejak pagi terlihat sibuk menyiapkan bumbu sebagai penyedap, agar nyale bisa ditampilkan menjadi hidangan kuliner yang lezat.

Bagi masyarakat Lombok, nyale atau cacing laut merupakan penjelmaan Putri Mandalika, dari sebuah Kerajaan Tonjang Beru, yang begitu mencintai rakyatnya. Putri sengaja terjun ke laut, agar rakyat di negerinya terhindar dari peperangan, karena saat itu dirinya tengah diperebutkan oleh beberapa pangeran yang ingin menyuntingnya.

Putri Mandalika khawatir, jika dirinya memilih salah satu di antara pangeran itu, maka peperangan akan terjadi, dan rakyat tidak berdosa akan menjadi korbannya.

Menghadapi polemik ini, Putri Mandalika sengaja menceburkan diri ke laut, sehingga rakyat terhindar dari bahaya peperangan.

Begitu tubuh Putri Mandalika hilang ditelan air laut, mendadak bermunculan cacing-cacing laut. Penduduk pun mempercayai bahwa cacing itu sesungguhnya adalah penjelmaan Putri Mandalika, hingga mengilhami terlahirnya tradisi berburu nyale atau yang dikenal dengan 'Bau Nyale'.

Tradisi secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam dan dilangsungkan berdasarkan penghitungan penanggalan Suku Sasak ini, digelar di dua lokasi, yakni Pantai Seger, Desa Kuta, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dan Pantai Kaliantan, Desa Serewe, Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Pada penyelenggaraan di Lombok Tengah, disebut dengan "Core Even Bau Nyale".

Kemeriahan acara 'Bau Nyale', terjadi ketika sejenis cacing laut, pada dini hari muncul di permukaan air laut. Kemunculan cacing yang berwarna merah berseling hijau ini, langsung disambut warga yang sudah bersiaga dengan 'begadang' duduk-duduk atau memasang tenda di tepi pantai.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014