Palembang (Antara) - Harga tertinggi karet petani yang dipasarkan melalui lelang antarkoperasi unit desa masing-masing daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin, mencapai Rp9.338 per kilogram.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumsel, Benyamin di Palembang, Senin, mengatakan harga karet lelang tersebut mengalami penurunan dibandingkan kondisi pekan sebelumnya yang mencapai Rp9.526 per kilogram (kg).
Ia menjelaskan harga bahan olah karet (Bokar) lelang Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Lavender Desa Regan Agung Kabupaten Banyuasin umur satu minggu Rp9.338 per kg.
Selanjutnya, UPPB Usaha Bersama Rp8.200 per kg, UPPB Bina Tani Rp8.275 per kg dan UPPB Harapan Kita Rp8.275 per kg.
Sedangkan hasil lelang karet di koperasi HARMAS Desa Regan Agung Banyuasin tawaran tertinggi Rp9.215 per kg.
Ia menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perkebunan setempat, harga karet lelang KUD tersebut diperoleh melalui kelompok tani dan sejumlah pasar lelang KUD lainnya di Sumsel.
Menurut dia, harga karet petani dalam beberapa pekan terakhir walaupun selalu terjadi perubahan, namun cenderung mengalami penurunan disesuaikan dengan perkembangan pasaran di luar negeri.
Ia menambahkan, harga karet Sumsel selalu berpatokan dengan pasaran di luar negeri, karena sebagian besar hasil komoditas tersebut diekspor ke sejumlah negara konsumen.
Sementara mengenai kegiatan ekspor, Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Baehdi Ruswana secara terpisah mengatakan bahwa karet sampai saat ini masih menjadi komoditas penyumbang devisa terbesar provinsi tersebut.
Ia mencontohkan dari realisasi ekspor nonmigas Sumsel periode Januari 2014 total menghasilkan devisa 225,72 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Ia menambahkan dari total nilai ekspor nonmigas Sumsel itu, karet menyumbang terbesar mencapai 188,71 juta dolar AS, disusul batu bara 21,02 juta dolar AS dan CPO dan produk turunannya 3,27 juta dolar AS serta produk kayu 3,20 juta dolar AS. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumsel, Benyamin di Palembang, Senin, mengatakan harga karet lelang tersebut mengalami penurunan dibandingkan kondisi pekan sebelumnya yang mencapai Rp9.526 per kilogram (kg).
Ia menjelaskan harga bahan olah karet (Bokar) lelang Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Lavender Desa Regan Agung Kabupaten Banyuasin umur satu minggu Rp9.338 per kg.
Selanjutnya, UPPB Usaha Bersama Rp8.200 per kg, UPPB Bina Tani Rp8.275 per kg dan UPPB Harapan Kita Rp8.275 per kg.
Sedangkan hasil lelang karet di koperasi HARMAS Desa Regan Agung Banyuasin tawaran tertinggi Rp9.215 per kg.
Ia menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perkebunan setempat, harga karet lelang KUD tersebut diperoleh melalui kelompok tani dan sejumlah pasar lelang KUD lainnya di Sumsel.
Menurut dia, harga karet petani dalam beberapa pekan terakhir walaupun selalu terjadi perubahan, namun cenderung mengalami penurunan disesuaikan dengan perkembangan pasaran di luar negeri.
Ia menambahkan, harga karet Sumsel selalu berpatokan dengan pasaran di luar negeri, karena sebagian besar hasil komoditas tersebut diekspor ke sejumlah negara konsumen.
Sementara mengenai kegiatan ekspor, Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Baehdi Ruswana secara terpisah mengatakan bahwa karet sampai saat ini masih menjadi komoditas penyumbang devisa terbesar provinsi tersebut.
Ia mencontohkan dari realisasi ekspor nonmigas Sumsel periode Januari 2014 total menghasilkan devisa 225,72 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Ia menambahkan dari total nilai ekspor nonmigas Sumsel itu, karet menyumbang terbesar mencapai 188,71 juta dolar AS, disusul batu bara 21,02 juta dolar AS dan CPO dan produk turunannya 3,27 juta dolar AS serta produk kayu 3,20 juta dolar AS. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014