Pengelola tempat wisata yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan sarana prasarana pendukung untuk menerima kedatangan wisatawan pada libur Lebaran.
"Kita sudah melakukan pembersihan kolam tempat berendam air panas dan kamar mandi, kemudian melakukan pengecatan patung-patung di taman serta membersihkan sampah-sampah yang berserakan," kata Gunawan, pengelola Obyek Wisata Pemandian Air Panas di Kecamatan Curup Timur, Jumat.
Dia mengatakan sarana wisata yang tersedia di pemandian tersebut berupa kolam air panas sebanyak lima unit, kemudian satu unit kolam air dingin, air terjun bercabang dua dan batu relief, serta goa batu.
Para pengunjung yang datang ke tempat ini dikenakan biaya Rp10.000 per orang dan anak-anak Rp5.000, parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.
"Kami berharap Lebaran tahun ini pengunjung yang datang bisa kembali normal, karena selama pandemi COVID-19, kami tidak merumahkan karyawan yang berjumlah sembilan orang, cuma gajinya tidak sama dengan sebelumnya," tambah Gunawan.
Pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini, kata dia, biasanya akan ramai pada sehari setelah Lebaran hingga hari ke empat. Para pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu, dari Sumatera Selatan, Jambi dan lainnya.
Sementara itu, Putri, pengelola Obyek Wisata Tebing Suban di Kecamatan Curup Timur, melakukan pembersihan lokasi wisata dengan pemotongan rumput dan penataan taman, pembangunan vila, cafe dan spot-spot foto baru.
Pengunjung yang datang ke tempat itu, kata Putri, dikenakan biaya Rp10.000 per orang, kemudian biaya parkir sepeda motor Rp3.000, mobil Rp5.000 dan bus Rp10.000.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong M Budianto meminta pelaku usaha pariwisata setempat agar terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19, kendati kasusnya mulai berkurang.
Menurut dia, tempat-tempat wisata sudah dua tahun tidak buka sejak pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, sehingga libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah kali ini menjadi momen untuk kembali bangkit..
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Kita sudah melakukan pembersihan kolam tempat berendam air panas dan kamar mandi, kemudian melakukan pengecatan patung-patung di taman serta membersihkan sampah-sampah yang berserakan," kata Gunawan, pengelola Obyek Wisata Pemandian Air Panas di Kecamatan Curup Timur, Jumat.
Dia mengatakan sarana wisata yang tersedia di pemandian tersebut berupa kolam air panas sebanyak lima unit, kemudian satu unit kolam air dingin, air terjun bercabang dua dan batu relief, serta goa batu.
Para pengunjung yang datang ke tempat ini dikenakan biaya Rp10.000 per orang dan anak-anak Rp5.000, parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.
"Kami berharap Lebaran tahun ini pengunjung yang datang bisa kembali normal, karena selama pandemi COVID-19, kami tidak merumahkan karyawan yang berjumlah sembilan orang, cuma gajinya tidak sama dengan sebelumnya," tambah Gunawan.
Pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini, kata dia, biasanya akan ramai pada sehari setelah Lebaran hingga hari ke empat. Para pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu, dari Sumatera Selatan, Jambi dan lainnya.
Sementara itu, Putri, pengelola Obyek Wisata Tebing Suban di Kecamatan Curup Timur, melakukan pembersihan lokasi wisata dengan pemotongan rumput dan penataan taman, pembangunan vila, cafe dan spot-spot foto baru.
Pengunjung yang datang ke tempat itu, kata Putri, dikenakan biaya Rp10.000 per orang, kemudian biaya parkir sepeda motor Rp3.000, mobil Rp5.000 dan bus Rp10.000.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong M Budianto meminta pelaku usaha pariwisata setempat agar terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19, kendati kasusnya mulai berkurang.
Menurut dia, tempat-tempat wisata sudah dua tahun tidak buka sejak pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, sehingga libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah kali ini menjadi momen untuk kembali bangkit..
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022