Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan penyiapan menu makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk mencegah kasus gagal tumbuh atau stunting pada anak.

Ketua TP-PKK Rejang Lebong Hartini Syamsul usai menyaksikan lomba menu B2SA yang digelar TP-PKK setempat dalam rangka HUT ke-142 Kota Curup di Kampus Universitas Pat Petulai (UPP) Rejang Lebong, Senin, mengatakan kasus stunting di Tanah Air saat ini telah menjadi perhatian khusus pemerintah pusat sehingga membutuhkan penanganan serius agar tidak merebak.

"Dengan adanya pengetahuan bagaimana penyajian pola makan yang baik, tentunya ini juga akan berdampak pada upaya pencegahan kasus stunting," kata dia.

Dia menjelaskan, untuk membantu pencegahan stunting ini pihaknya menggelar lomba menu B2SA dalam rangka hari jadi ibukota daerah itu sehingga diharapkan nantinya bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan prinsip B2SA dan mendorong kreatifitas menu B2SA berbasis sumber daya lokal.

Pada lomba B2SA yang diikuti oleh 11 peserta dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini, kata dia, para pesertanya menampilkan menu masakan B2SA sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok.

Menurut dia, para peserta yang mengikuti lomba ini diharapkan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat sehingga makanan yang disajikan sesuai standar gizi serta aman bagi mereka yang mengonsumsinya.

Sementara itu pada lomba menu B2SA yang digelar kali ini keluar sebagai juara pertama kelompok dari Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), juara dua Kecamatan Curup dan juara tiga Kecamatan Curup Timur.

"Peserta yang menjadi juara pertama ini akan mewakili Kabupaten Rejang Lebong pada lomba menu B2SA tingkat Provinsi Bengkulu. Mudah-mudahan kasus COVID-19 sudah mereda sehingga lomba menu B2SA tingkat Provinsi dapat digelar," demikian Hartini Syamsul.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022