Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan di daerah itu saat ini belum ditemukan adanya ternak sapi yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Alhamdulilah saat ini di Kabupaten Rejang Lebong belum ditemukan adanya kasus PMK, namun harus diwaspadai agar tidak masuk dan menjangkiti ternak sapi yang ada disini," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Zulkarnain saat dihubungi di Rejang Lebong, Kamis.

Dia menjelaskan kendati saat ini belum ditemukan adanya ternak sapi yang terjangkit PMK, namun pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan agar tidak masuk ke wilayah itu dengan membentuk Satgas PMK, kemudian melakukan pengetatan pengawasan lalu lintas ternak yang masuk ke wilayah itu.

Guna memastikan kondisi ternak sapi yang masuk ke Rejang Lebong tidak terjangkit PMK, kata dia, pihaknya melalui Puskeswan Curup telah melakukan pengawasan dan pemantauan langsung penjualan ternak di Pasar Hewan Curup.

Kondisi pasar hewan itu sendiri terlihat sepi bukan lantaran adanya PMK namun akibat pengaruh dari penyebaran COVID-19 terhitung sejak tahun 2020 lalu.

Pasar Hewan Curup yang buka setiap hari Selasa ini, sebelumnya selalu ramai didatangi peternak baik jenis kambing, sapi maupun kerbau baik yang berasal dari Rejang Lebong maupun dari kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu bahkan ada yang datang dari Provinsi Sumsel maupun Jambi.

Menurut dia, upaya pencegahan masuknya PMK ke wilayah itu perlu ditingkatkan karena sebentar lagi akan mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah sehingga permintaan hewan kurban ini akan meningkat.

Hewan ternak khususnya sapi yang masuk ke Kabupaten Rejang Lebong harus benar-benar sehat yang dibuktikan surat keterangan sehat dari pihak terkait.

Selain itu hewan ternak yang akan masuk ke sini sebelum dijual agar masuk karantina terlebih dahulu," terangnya.***1***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022