Bengkulu,  (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan angka pengangguran di daerah itu pada 2014 meningkat 2,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2013.

"Terdata pada April 2014, angka pengangguran menjadi 4,74 persen, sebelumnya angka pengangguran sebesar 2,14 persen," kata dia di Bengkulu.

Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengupayakan angka pengangguran di daerah itu dapat ditekan melalui percepatan seluruh program daerah setempat.

"Ini perlu perhatian khusus, pemerintah harus bekerja keras menghadapinya," kata dia.

Tingginya angka pengangguran, menurut Junaidi juga akan berdampak terhadap permasalahan sosial lainnya, yakni meningkatnya angka kemiskinan.

"Angka kemiskinan tercatat 17,5 persen, kita harus secepatnya melakukan percepatan pembangunan perekonomian Bengkulu, ini langkah awal untuk menjawab kedua permasalahan tersebut," katanya.

Demi mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di daerah itu, Gubernur Bengkulu meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar bersama-sama mengoptimalkan penggunaan APBD dan APBN yang dikucurkan untuk Provinsi Bengkulu.

Selain itu, Gubernur Bengkulu, juga menginstruksikan kepada kepala daerah kabupaten dan kota agar fokus menggunakan anggaran untuk percepatan pembangunan perekonomian.

"APBN dan APBD adalah instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, kita harus bertanggung jawab dalam menggunakan anggaran tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Piter Abdullah mengatakan, pihaknya meyakini percepatan perekonomian di daerah itu bisa direalisasikan jika pemerintah daerah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan pelabuhan.

"Jika distriburi barang, ekspor dan impor lancar, perekonomian di Provinsi Bengkulu akan membaik, dan pemda juga harus memacu provinsi ini menjadi daerah industri," kata dia.

Daerah industri, menurut dia bisa diwujudkan, dengan mendorong pengusaha tambang untuk mematuhi Undang-undang tentang mineral dan batubara, yakni dengan membangun smelter sebagai tempat pengolahan atau pemurnian mineral dan batu bara.

"Batu bara merupakan salah satu hasil pertambangan utama Provinsi Bengkulu, sehingga dengan dibangun smelter oleh perusahaan tambang akan menyerap banyak tenaga kerja, dan Bengkulu menjadi daerah industri," ujarnya.

***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014