Jambi (ANTARA Bengkulu) - Warga di Provinsi Jambi diimbau untuk tidak panik terakit maraknya serangan serangga tomcat di berbagai wilayah di tanah air, terutama di pulau Jawa.

"Untuk di Jambi saya rasa tidak akan seperti di Jawa. Mengingat ekosistem di Sumatra khususnya di Jambi masih terjaga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Syamsiran ujarnya di Muarasabak, ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Kamis.

Menurut dia, serangan serangga tomcat yang ada di beberapa daerah di Jambi lebih disebabkan karena ekosistem lingkungan yang terganggu. Sebab, kata dia, serangga tomcat merupakan predator yang justru sebenarnya bisa membantu petani memangsa hama seperti wereng coklat.

"Kemungkinan besar akibat ekosistem lingkungan yang terganggu, maka tomcat berpindah ke pemukiman warga dalam jumlah banyak," katanya.

Namun demikian, warga diimbau tetap waspada, apabila terdapat tomcat di rumah atau bahkan terkena bagian tubuh jangan langsung disentuh namun disingkirkan secara pelan-pelan.

Sebab, kata dia, dalam tubuh tomcat terdapat racun yang apabila disentuh atau bahkan dipukul otomatis akan langsung keluar dan menyebabkan kulit terasa panas, gatal kemudian berubah melepuh seperti terkena air panas.
Khusus di Tanjabtim, Syamsiran menyatakan, belum menerima laporan satupun akan serangan serangga predator itu.

Meski demikian, Syamsiran memastikan akan melakukan antisipasi cepat apabila mendengar atau menerima laporan akan adanya serangan tomcat pada warga.

"Kami belum melakukan langkah apapun karena belum ada laporan atau informasi. Namun kami berharap apabila ada warga yang terkena racun tomcat basuh dengan air dan pastikan secepatnya mendapatkan perawatan medis di Puskesmas atau rumah sakit," katanya. (T.KR-BS)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012