Musi Rawas (ANTARA Bengkulu) - Koperasi di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini membutuhkan bantuan pembinaan dan permodalan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi setempat agar bisa berkembang.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Musi Rawas, Bambang Hermanto, Selasa mengatakan, saat ini jumlah koperasi yang ada di daerah ini mencapai 883 unit.

Pertumbuhan dunia perkoperasian Musi Rawas maju pesat seiring dengan adanya program pendirian 1.000 koperasi di daerah ini sejak 2008 lalu.

"Sekarang koperasi yang ada ini membutuhkan pembinaan dan permodalan usaha, karena jika hanya mengandalkan dana APBD Musi Rawas jelas memberatkan," ujarnya.

Pihak pemkab setempat, saat ini hanya bisa memberikan bantuan pembinaan dan pelatihan manajemen kepada pengurus koperasi. Sedangkan untuk permodalan usaha dalam bentuk pinjaman dana bergulir terhitung sejak 2009 lalu sebesar Rp2,5 miliar dihentikan, karena masih menunggu pengembalian dari koperasi peminjam selama 24 bulan.

Untuk itu, dia mengharapkan adanya dukungan permodalan dari pemerintah pusat dan Pemprov Sumsel. Selain itu mereka juga sedang mengusahakan bantuan permodalan dari pihak swasta seperti ke PT Pertamina, PT Medco, dan sejumlah perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di daerah itu.

Dari 883 koperasi yang ada di daerah tersebut tambah dia, tersebar dalam 277 desa dan kelurahan pada 21 kecamatan terdiri dari 148 unit berbentuk KUD, koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) sebanyak 36 unit, koperasi serba usaha sebanyak 348 unit.

Selanjutnya Kopontren 13 unit, koperasi tani 139 unit, koperasi hewan sebanyak 28 unit, koperasi perkebunan 10 unit, koperasi usaha bersama (KUBE) terdapat 37 unit. Koperasi simpan pinjam (KSP) sebanyak 37 unit, koperasi karet (kopkar) sebanyak sembilan unit, koperasi peternakan terdapat lima unit sedangkan sisa 23 koperasi bergerak dalam sektor lain-lain.

Keberadaan koperasi yang didirikan itu bertujuan guna memanfaatkan hasil bumi daerah setempat seperti komuditas karet, kelapa sawit. Kemudian koperasi yang bergerak dalam penjualan beras atau disebut bank beras, dan koperasi bergerak dibidang peternakan dan perikanan.(nmd)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012