Bengkulu (Antara) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bengkulu mengajak masyarakat untuk tidak mejadi golongan putih pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sebab akan berpotensi terjadi kecurangan dengan memanfaatkan Golput.

"Kecurangan apa pun, kemungkinannya selalu ada, termasuk seperti penyalahgunaan surat suara yang tidak terpakai lalu dimanfaatkan oknum tertentu, hal itu disebabkan karena pemilih memutuskan golput, jadi marilah kita mengawal hak suara masing-masing," kata Anggota Panwaslu Kota Bengkulu Divisi Pengawasan, Wahyu Handono di Bengkulu, Kamis.

Menurut dia, menggunakan suara pada Pemilu Presiden 2014, merupakan hak dan kewajiban masyarakat sebagai warga Indonesia yang bertanggungjawab.

"Sebagai warga negara yang bertanggungjawab, mari kita memilih calon presiden pada 9 Juli mendatang demi menciptakan pemerintahan yang demokratis," katanya.

Wahyu mengatakan, pemilu damai tercipta jika pasangan calon presiden, tim pemenangan, penyelenggara pemilu bersama masyarakat bersinergi mewujudkannya.

"Memang seluruh unsur berkomitmen untuk menciptakan pemilu damai, dan kami berharap masyarakat tidak memberikan kesempatan untuk terjadinya kecurangan, salah satunya dengan tidak menjadi golput, menggunakan hak suara, setidaknya mengurangi risiko hak suara kita dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab" ucapnya.

Wahyu mengatakan, Panwaslu setempat saat ini sedang fokus terhadap pengawasan pelipatan surat suara Pemilu Presiden 2014.

"Pelipatan hingga hari ke dua, ditemukan 77 surat suara rusak, yang paling banyak ditemukan adalah degradasi warna dari surat suara," katanya.

Menurut dia, sebanyak 77 surat suara untuk daerah itu ditemukan dalam kondisi rusak, selain degradasi warna, juga ditemukan kerusakan surat suara karena digigit tikus dan dimakan rayap.

"Ada kemungkinan ditemukan tambahan kerusakan surat suara, kami telah menyiagakan personel untuk mengawasi pelipatan," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya belum menemukan surat suara untuk daerah itu rusak karena diakibatkan kelalaian tenaga pelipat.

Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang diikuti dua pasangan capres, yakni calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, serta nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla. ***1***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014