Rejanglebong (Antara) - Realisasi pencapaian peserta baru program keluarga berencana (KB) 2014 di Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, saat ini mencapai 61,78 persen dari target sebanyak 12.899 akseptor.

"Hingga akhir Juni 2014 jumlah pencapaian peserta KB baru dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejanglebong sebanyak 7.981 akseptor atau mencapai 61,87 persen dari target yang ditentukan pada tahun 2014 sebanyak 12.899 akseptor," kata Kepala Bidang Keluarga Berencana pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Rejanglebong Mislan di Rejanglebong, Senin.

Pencapaian peserta KB baru di daerah tersebut kata dia, terdiri pengguna alat kontrasepsi IUD sebanyak 400 akseptor dari target 1.150 akseptor, modus operasi wanita atau MOW sebanyak 113 akseptor dari target 104 akseptor.

Kemudian modus operasi pria (MOP) sebanyak enam akseptor dari target 13 akseptor, pengguna kondom 588 dari target 626 akseptor, implant 914 dari target 3.100 akseptor, KB suntik 3.645 dari target 3.926 akseptor, dan pengguna pil sebanyak 2.315 dari target sebanyak 3.978 akseptor.

Sedangkan jumlah peserta KB aktif yang tersebar dalam 156 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan terhitung hingga 10 Juli 2014 mencapai 57.142 akseptor dengan rincian pengguna alat kontrasepsi IUD sebanyak 2.877 akseptor, MOW 719 askeptor. Kemudian MOP 70 akseptor, kondom 2.303 askeptor, implant 11.234 akseptor, KB suntik 24.676 akseptor, pil KB sebanyak 15.263 akseptor.

Untuk meningkatkan jumlah peserta KB baru dan mengurangi angka kegagalan dalam program KB di daerah itu kata dia, pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan penyuluhan tentang metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) baik untuk pengguna alat kontrasepsi IUD, MOW, MOP, penggunaan pil KB, implant dan suntikan karena jika salah penerapan oleh akseptor dapat mengakibatkan kehamilan sehingga program yang mereka ikuti akan gagal.

"Ini harus diberikan penekanan kepada para akseptor karena jika tidak dijalankan sesuai petunjuk petugas KB dilapangan program KB yang mereka ikuti bisa gagal seperti pada pengguna pil KB, dimana pil ini harus dikonsumsi secara rutin tidak boleh terlewatkan setiap harinya. Begitu juga pada penggunaan KB suntikan maupun pemasangan implant dan alat kontrasepsi lainnya," kata Mislan.

Untuk itu dia mengimbau para kalangan akseptor KB di daerah itu agar mematuhi petunjuk yang diberikan petugas KB dilapangan dan tidak boleh diabaikan, sehingga program KB yang mereka ikuti dapat berhasil.***3***  

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014