Nelayan di Kota Bengkulu tidak melaut sementara waktu akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.
 
"Sejak beberapa waktu ini kami tidak melaut karena kondisi angin yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi," kata nelayan di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara Oswadi di Kota Bengkulu, Minggu.
 
Menurut dia, jika para nelayan tetap memaksa melaut dengan kondisi gelombang yang tinggi maka tangkapan yang didapatkan juga sedikit.
 
Ia menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Malabero Kota Bengkulu tidak melaut sudah sejak awal November 2022.
 
Hal senada juga disampaikan oleh nelayan Kelurahan Malabero lainnya yaitu Ali Muzar yang mengatakan bahwa sejak beberapa waktu lalu tidak melaut.
 
"Aktivitas kami saat ini hanya duduk di pinggir laut sambil memperbaiki jaring alat untuk menangkap ikan," ujarnya.
 
Akibat tidak melaut sejak beberapa waktu, menyebabkan pendapatan para nelayan terhenti dan para nelayan kebingungan untuk mendapatkan pemasukan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
 
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pulau Baai Kota Bengkulu menjelaskan tingginya gelombang laut disebabkan karena adanya aktivitas awan cumolunimbus.
 
Adanya aktivitas awan tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan yang sehingga menimbulkan ombaknya tinggi.
 
"Namun setelah awan tersebut hilang maka kondisi ombaknya akan kembali normal," sebut Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar.
 
Sebab, hingga akhir November 2022 diperkirakan tinggi gelombang di perairan Bengkulu berkisar 1,25 meter hingga 2,50 meter dan kondisi tersebut masih kondisi sedang.
 
Namun untuk kecepatan angin rata-rata berkisar dari lima knots hingga 10 knots dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots.
 
 
 
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022