Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menunda pengeringan irigasi hingga 8 September 2014 karena  1.200 hektare sawah petani di Kecamatan Lubuk Pinang masih membutuhkan air.

"Kalau  berdasarkan jadwal, pengeringan tersebut bulan Juli. Karena masih ada sawah seluas 1.200 hektare yang membutuhkan air irigasim  maka pengeringan ditunda sampai September 2014," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Hari Mustaman, di Mukomuko, Selasa.

Ia menyebutkan, padi di sawah seluas 1.200 hektare di Kecamatan Lubuk Pinang itu baru berusia satu hingga dua bulan sehingga masih membutuhkan air irigasi.    

Menurut dia, meskipun pada September usia padi belum genap tiga bulan namun kondisi padi tersebut sudah kering dan batangnya telah turun.

"Kalau padi tersebut sudah nampak kering dan batangnya telah menunduk, padi itu tidak begitu membutuhkan air lagi, sehingga tidak terganggu kalau air irigasi dikeringkan," ujarnya.

Ia mengatakan, penundaan kegiatan pengeringan air irigasi tersebut dirapatkan oleh komisi irigasi. Setelah itu terbitlah surat edaran penundaan dari bupati sampai 8 September 2014.

Ia menerangkan, bahwa kegiatan pengeringan air irigasi tersebut akan berlangsung sejak 8 September hingga 30 November 2014. Air irigasi kembali mengalir mulai tanggal 1 Desember 2014.

Selama proses pengeringan air irigasi, ia mengimbau petani setempat untuk tidak menanam tanaman yang usia panennya sampai tiga bulan agar tidak menganggu jadwal musim tanam 2014-2015.

"Kami sarankan petani menanam palawija jenis tanaman jagung manis atau hortikultura seperti sayur-mayur," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, imbauan agar tidak menanam tanaman berusia panen tiga bulan itu akan disampaikan secara tertulis kepada kelompok tani di daerah itu.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014