Bengkulu,  (Antara) - Gubernur Provinsi Bengkulu, Junaidi Hamsyah mengajak seluruh pihak untuk memaknai peringatan HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia 17 Agustus 2014 dengan pembangunan yang bersifat positif.

Hal tersebut disampaikan gubernur disela upacara penurunan bendera merah putih, di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Minggu.

"Peringatan HUT RI jangan hanya menjadi seremonial saja, tetapi harus menjadi semangat untuk membangun daerah kita," kata dia di Bengkulu.

Dia mengungkapkan, tanpa kesadaran, kerja keras dan semangat, mustahil dapat mewujudkan pertumbuhan dan percepatan pembangunan di daerah itu.

Menurut Junaidi, baik pembangunan infrastruktur, mental maupun pribadi masyarakat haruslah sejalan dengan dasar-dasar Negara Republik Indonesia.

"Pancasila telah kita terima sebagai falsafah dan dasar negara kita, menjadi asas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, oleh sebab itu mari melindungi segenap Bangsa Indonesia agar sesuai dengan dasar negara kita," kata dia.

Lebih lanjut dia mengimbau, menjaga kemerdekaan Indonesia dalam satu kesatuan NKRI merupakan hak dan kewajiban seluruh rakyat.

"Kedamaian, keamanan dan ketertiban negara ini harus dijaga oleh kita semua. Jangan ikut-ikutan organisasi atau pergerakan seperti ISIS atau organisasi lainnya yang bisa mengancam NKRI, isilah kehidupan dengan kegiatan yang bersifat membangun," ucapnya.

Gubernur mengecam masyarakat Provinsi Bengkulu yang ikut bergabung dengan organisasi maupun kegiatan-kegiatan pemberontakan.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu, Brigjen Pol Tatang Somantri mengajak masyarakat untuk mencegah berkembangnya isu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah itu.

Menurut dia pergerakan ISIS yang diduga ada di Provinsi Bengkulu itu bersifat individual.

"Pergerakan ini bukan masyarakat Bengkulu, namun oknumnya. Saya berharap masyarakat memiliki daya tangkal yang kuat untuk menyikapi isu ISIS ini," kata dia.

Ia menjelaskan ISIS merupakan paham radikal yang harus disikapi oleh seluruh komponen, bukan hanya pihak kepolisian saja, tetapi semua unsur di daerah itu, baik masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah daerah, agar saling berkoordinasi mencegah pergerakan ISIS masuk ke Bengkulu, oleh karena paham tersebut bertentangan dengan ideologi negara Indonesia.

***3***




Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014