Dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk 17 puskesmas di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu pada 2023 sekitar Rp13,5 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan dengan pada 2022 yang sekitar Rp13,8 miliar.
 
"Dana BOK tahun 2023 turun karena tidak ada lagi kegiatan penanganan COVID-19 dan stunting, tetapi ada penambahan beberapa kegiatan baru di puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Jumat.
 
Ia menyebutkan sejumlah kegiatan baru yang bersumber dari dana BOK 2023, yakni pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita di posyandu Rp1,9 miliar.
 
Selain itu, insentif tenaga unit kesehatan masyarakat (UKM) di 17 puskesmas Rp2,2 miliar dan kalibrasi atau tera alat kesehatan di puskesmas.
 
Ia mengatakan pemerintah pusat tidak mengalokasikan dana BOK 2023 untuk penanganan COVID-19 karena tidak ada lagi kasus positif COVID-19, terutama di daerah ini.
 
Mskipun tidak ada lagi dana BOK untuk penanganan stunting di dinas ini, katanya, kegiatan tersebut ada di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko.
 
"Tetapi di dalam dana BOK ada kegiatan peningkatan gizi masyarakat dan tujuannya untuk mencegah anak mengalami stunting," ujarnya.

Realisasi penggunaan dana BOK untuk 17 puskesmas terhitung sejak Januari hingga Oktober 2022 sekitar 78 persen atau Rp8,1 miliar dari total alokasi Rp13,8 miliar.

Realisasi penggunaan dana BOK untuk 17 puskesmas pada 2022 rendah karena petunjuk teknis dan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana tersebut terlambat.
 
Untuk itu, ia berharap, pada 2023 daerah ini cepat menerima petunjuk teknis dan pelaksanaan untuk melaksanakan kegiatan yang bersumber dari dana BOK.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022