Mukomuko (Antara) - Sejumlah petani di satuan pemukiman V, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengalihfungsikan seluas 40 hektare kebun kelapa sawitnya untuk dijadikan sawah.

"Di satuan pemukiman (SP) V tanaman kelapa sawit dibongkar pakai alat berat dengan luas 40 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Edy Apriyanto di Mukomuko, Kamis.    

Pembongkaran tanaman kelapa sawit pakai alat berat itu, kata dia, ada yang dibiayai program optimasi lahan (Opl) yang merupakan program stimulan tahun ini dan biaya dari petani sendiri.

Menurut dia, petani di wilayah tersebut bersedia mengalihfungsikan tanaman kelapa sawitnya menjadi areal persawahan karena di kawasan tersebut masuk irigasi teknis sehingga sehingga sangat strategis ditanami padi.

"Petani yang menanam kelapa sawit di kawasan irigasi teknis itu saat ini mulai menyadari kalau menanam padi lebih menguntungkan dibandingkan tanaman kelapa sawit," ujarnya.

Apalagi, kata dia, sejumlah petani yang menanam padi sawah di kawasan itu pernah menghasilkan gabah kering giling (GKG) mencapai 10 ton per hektare bahkan ada yang lebih sampai 12 ton per hektare.

Menurut dia, jangankan 10 ton per hektare, hasil panen enam ton per hektare selama empat bulan lebih besar keuntungannya dari pada hasil panen sawit dua kali panen dalam satu bulan.

"Kalau enam ton saja hasil panen padi sawah di lahan satu hektare, petani mendapatkan sebesar Rp19 juta setiap panen per empat bulan. Sedangkan hasil dari tanaman kelapa sawit dalam satu hektare untuk dua kali panen per bulan cuma dapat Rp2 juta dengan asumsi harga yang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Rp1.000 per kilogram," ujarnya.

Dikatakannya, tidak hanya seluas 40 hektare saja lahan perkebunan kelapa sawit petani yang akan beralihfungsi di kawasan irigasi teknis tersebut, masih ada 2.000 hektare lagi lahan sawit di kawasan itu yang berpeluang beralihfungsi jadi sawah.

"Kami upayakan alih fungsi tanaman ini melalui program cetak sawah baru dilakukan bertahap setiap tahun. Dan tahun 200 hektare," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, dari seluas 2.000 hektare lahan perkebunan sawit di kawasan irigasi Air Manjuto itu, sekitar 10 - 15 persen diantaranya berpeluang menjadi sawah karena pemiliknya bersedia mengalihfungsikan lahan perkebunannya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014