Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun 2014 akan menambah daya listrik untuk mengoperasikan pabrik penggilingan padi tersebar di daerah itu.

"Tahun ini kita masuk listrik dengan daya dan kapasitas besar ke pabrik penggilingan padi," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Edy Apriyanto di Mukomuko, Jumat.  

Pabrik penggilingan padi (rice milling plant) dengan kapasitas 20 ton per jam itu dibangun oleh pemerintah setempat untuk menampung gabah kering giling (GKG) petani setempat.

Ia mengatakan, pabrik yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat tersebut tidak beroperasi karena tingginya biaya operasional mesin yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Untuk itu, kata dia, pemerintah setempat menyiapkan anggaran sekitar Rp190 juta dalam APBD untuk kegiatan penambahan daya listrik agar mesin pabrik penggilingan padi tersebut menggunakan tenaga listrik.

Karena, kata dia, kalau mesin pabrik penggilingan padi itu menggunakan listrik maka dapat melakukan penghematan sebesar 30 persen dari pemakaian solar saat ini.

Ia yakin, kalau mesin pabrik tersebut menggunakan tenaga listrik maka kegiatan penggilingan padi di daerah itu akan berjalan seperti pertama kali pabrik tersebut dibangun di daerah itu.

"Yang membuat pengelola tidak sanggup mengoperasikan pabrik itu karena biaya operasi besar. Harapan kita kalau menggunakan listrik, pabrik itu dapat beroperasi lagi," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendorong agar pihak swasta di daerah itu membangun lebih banyak usaha penggilingan padi agar gabah dari daerah itu tidak lagi dijual keluar daerah.

"Sudah banyak yang mendirikan 'heler' atau penggilingan padi karena gabah kering giling (GKG) petani kita sekarang ini tidak lagi dijual keluar daerah," ujarnya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014