Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan tetap mempertahankan keberadaan pasar tradisional di Kelurahan Kotojaya meskipun hanya beroperasi pada hari Minggu.

"Di lokasi sekarang itu tetap menjadi pasar tradisional, tidak ada perubahan fungsinya meskipun saat ini pasar itu hanya beroperasi pada hari Minggu saja," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Hanif di Mukomuko, Senin.

Pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya merupakan pusat perbelanjaan terbesar di pusat kota kabupaten setempat yang ramai dikunjungi hanya pada hari Minggu saja.

Menurut dia, lokasi pasar tradisional yang sekarang di Kelurahan Kotojaya sudah pas karena berada paling ujung daerah itu.

Terkait dengan kondisi pasar tradisional di Kelurahan Kotojaya yang tidak juga beroperasi setiap hari di wilayah itu karena ada beberapa faktor yang menyebabkannya.

Pertama, lanjut dia, karena jumlah penduduk di wilayah itu yang masih relatif sedikit sehingga kurangnya jumlah pembeli setiap hari.

Selain itu, kata dia, pembeli di pasar yang berada di pusat pemerintahan di daerah itu didominasi hanya oleh pegawai negeri sipil (PNS) setempat.

Menurut dia, belum berjalannya pasar tersebut menjadi pasar harian tidak sepenuhnya kesalahan dari pedagang. Mereka tidak mau membuka kiosnya setiap hari karena sepinya pembeli.

Untuk itu, kata dia, instansi itu tidak bisa memaksakan kehendak agar pedagang membuka kiosnya buka setiap hari, sementara pembelinya saja tidak ada.

Menurut dia, untuk menjadikan pasar tradisional itu harian butuh waktu. Namun, sebelum itu tercapai biarlah pasar itu beroperasi sekali seminggu.

"Terminal di sebelah pasar saja sampai sekarang tidak beroperasi," ujarnya lagi.

Berbagai upaya, kata dia, dilakukan agar kios pasar tradisional buka setiap hari, yakni mengganti pedagang yang menempati kios di pasar itu sampai menggratiskan kios itu bagi pedagang yang mau berjualan setiap hari.

Namun, kata dia, dari sebanyak 70 kios tertutup dan yang jarang buka sekitar 50 persen dari jumlah kios itu, hanya ada satu dan dua orang pedagang yang bersedia membuka setiap hari. Dan, sekarang kios itu pun dijadikannya sebagai tempat tinggal.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014