Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan mengawasi peredaran gas elpiji tiga kilogram di daerah itu yang diduga ilegal karena didatangkan dari luar provinsi setempat.

"Kami akan lakukan pengawasan gas elpiji tiga kilogram yang diduga banyak masuk dari Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Hanif di Mukomuko, Senin.

Menurut dia, harga gas elpiji tiga kilogram yang berasal dari luar Provinsi Bengkulu itu lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram yang dijual oleh agen dan pengecer di daerah itu.

"Selisih harganya dengan eceran gas elpiji tiga kilogram di daerah ini sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per tabung," ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya mau melihat terlebih dahulu legalitasnya menjual gas elpiji tiga kilogram di daerah itu.

"Gas elpiji tiga kilogram itu banyak beredar di Kecamatan Lubuk Pinang yang berbatasan langsung dengan Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat," ujarnya.

Karena harga gas elpiji tiga kilogram itu lebih murah dibandingkan harga eceran di daerah itu, kata dia, sehingga banyak masyarakat yang beralih ke sana.

Ia menegaskan, kalau peredaran gas elpiji tiga kilogram dari luar provinsi setempat ternyata ilegal maka     aparat keamanan yang harus menindaknya.

"Kami hanya sebatas mengawasi sedang penindakan terhadap pelanggaran ini biarlah aparat hukum yang bekerja," ujarnya lagi. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014