Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, diminta membuat standar harga penjualan elpiji 12 kilogram di daerah itu.

"Harus ada penertiban. dan standar harga gas elpiji 12 kilogram di daerah ini terlalu tinggi Rp160.000 per tabung," kata warga Kelurahan Banda Ratu, Hartono, di Mukomuko, Senin.

Menurutnya, harga jual elpiji 12 kilogram mencapai Rp160.000 per tabung itu terlalu mahal dan sangat memberatkan masyarakat di wilayah itu.  

Ia yakin, meskipun harga elpiji berukuran 12 kilogram tersebut naik ditambah ongkos pengiriman ke daerah itu, tidak mungkin harganya sampai semahal itu.

Ia berharap, pemerintah setempat mengendalikan harga gas elpiji 12 kilogram itu. Buat standar harga elpiji itu dihitung dari kenaikan dan ongkos pengiriman ke daerah itu.

"Jangan pedagang semaunya menaikkan harga elpiji itu tanpa memikirkan konsumennya sanggup atau tidak," ujarnya.

Dikatakannya, karena sudah menjadi kebutuhan memasak setiap bulan, semahal apa pun harganya terpaksa dibeli.

Kabid Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Bhaktiar Sopian mengatakan tim pengendalian dan pengawasan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji akan turun untuk melakukan monitoring dan evaluasi harga gas elpiji di daerah itu.

"Dalam waktu dekat ini tim akan turun, tidak hanya melihat harga gas elpiji pascakenaikkan tetapi juga peredaran gas elpiji dari luar provinsi itu," ujarnya.

Dikatakannya, harga elpiji tinggi di daerah itu karena jarak tempuh dari Kota Bengkulu mencapai 275 kilometer.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014